Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyatakan seluruh 38 kabupaten/ kota di provinsi yang dipimpinnya secara bertahap mulai bertransformasi untuk menjadi smart city.

"Sudah menjadi kebutuhan karena perkembangan teknologi dan digitalisasi yang semakin pesat. Sehingga layanan publik maupun sistem di pemerintah daerah harus berbasis teknologi," katanya melalui keterangan tertulis di Surabaya, Rabu.

Mantan Menteri Sosial itu tadi pagi menghadiri pembukaan pertemuan tahunan keenam ASEAN Smart Cities Network (ASCN) 2023 yang diselenggarakan di Intercontinental Bali Resort, Badung, Bali.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah mengungkapkan kesiapan Jatim menghadapi tantangan smart city yang harus dibekali dengan berbagai upaya nyata. Salah satunya terus melakukan sosialisasi dan edukasi terkait pemanfaatan digitalisasi di berbagai sektor mulai dari layanan pendidikan, kesehatan, kependudukan dan sebagainya.

"Tantangannya bukan sekadar jaringan dan jangkauan internetnya tetapi juga literasi digital dari masyarakat itu sendiri, serta keamanan cyber-nya," ujarnya.

Lebih lanjut Khofifah menjelaskan kesiapan menghadapi tantangan smart city juga dilakukan dengan pemerataan jaringan infrastruktur. Dengan begitu, di berbagai pelosok didorong harus bisa mengakses internet. Selain itu, pelayanan di berbagai sektor juga terus bisa dimaksimalkan.

"Implementasi teknologi informasi adalah poin penting dari inisiasi smart city. Namun di sisi lain masih ada daerah tertentu di Jatim yang belum bisa mengakses internet," katanya.

Menurutnya kendala tersebut menjadi pekerjaan rumah untuk bersama-sama diselesaikan.

Gubernur Khofifah menyebut konsep smart city perlu didukung dengan langkah-langkah inovatif yang dilakukan oleh ekosistem kota dalam mengatasi berbagai persoalan dan meningkatkan kualitas hidup manusia.

"Oleh karenanya dibutuhkan kajian menyeluruh agar konsep smart city di Jatim sesuai dengan keunggulan, potensi, dan tantangan khas daerahnya masing-masing," ucapnya.

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023