Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tulungagung menggelar pemeriksaan kesehatan ternak sapi dan kambing yang diperjualbelikan di Pasar Hewan Terpadu Sumbergempol, Tulungagung, Selasa.
Kegiatan dilakukan petugas secara acak, dengan memeriksa sejumlah ternak sapi maupun kambing yang ada di dalam pasar.
Ada yang baru datang diperiksa surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) yang dibawa pedagang, di area tambatan yang menjadi semacam "lapak" untuk bertransaksi jual-beli ternak, ataupun yang sudah terbeli dan akan dibawa ke keluar pasar hewan terpadu itu.
Aktivitas para petugas kesehatan hewan itu cukup menarik perhatian sebagian pedagang dan pengunjung pasar hewan namun tidak sampai mengganggu aktivitas mereka.
"“Alhamdulillah semua hewan yang di sini sehat semua, tidak ditemukan hewan yang terindikasi sakit dan layak dijadikan hewan kurban," kata Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tulungagung, Tutus Sumaryani dikonfirmasi usai kegiatan.
Dikatakan, pemeriksaan ternak sapi dan kambing tidak hanya dilakukan jelang Idhul Adha saja.
Pemeriksaan juga dilakukan di pasar hewan lainnya di wilayah Tulungagung.
Mendekati Idhul Adha, perdagangan kambing dan sapi cenderung meningkat sehingga dirinya menambah jumlah tenaga kesehatan hewan di pasar hewan.
Diperkirakan, peningkatan mencapai 15 persen dibanding hari normal.
"Kami terus sosialisasi, sehingga ternak yang sakit seperti PMK (penyakit mulut dan kuku) dan LSD (Lumpy Skin Diseases) dilarang ke pasar ini," katanya.
Tutus mengakui, sampai saat ini penyakit LSD masih ada, namun dengan penanganan yang tepat dan penyekatan yang ketat, penyakit ini bisa dikendalikan.
"Penyakit ini bisa disembuhkan, asal kondisinya tidak parah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kegiatan dilakukan petugas secara acak, dengan memeriksa sejumlah ternak sapi maupun kambing yang ada di dalam pasar.
Ada yang baru datang diperiksa surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) yang dibawa pedagang, di area tambatan yang menjadi semacam "lapak" untuk bertransaksi jual-beli ternak, ataupun yang sudah terbeli dan akan dibawa ke keluar pasar hewan terpadu itu.
Aktivitas para petugas kesehatan hewan itu cukup menarik perhatian sebagian pedagang dan pengunjung pasar hewan namun tidak sampai mengganggu aktivitas mereka.
"“Alhamdulillah semua hewan yang di sini sehat semua, tidak ditemukan hewan yang terindikasi sakit dan layak dijadikan hewan kurban," kata Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tulungagung, Tutus Sumaryani dikonfirmasi usai kegiatan.
Dikatakan, pemeriksaan ternak sapi dan kambing tidak hanya dilakukan jelang Idhul Adha saja.
Pemeriksaan juga dilakukan di pasar hewan lainnya di wilayah Tulungagung.
Mendekati Idhul Adha, perdagangan kambing dan sapi cenderung meningkat sehingga dirinya menambah jumlah tenaga kesehatan hewan di pasar hewan.
Diperkirakan, peningkatan mencapai 15 persen dibanding hari normal.
"Kami terus sosialisasi, sehingga ternak yang sakit seperti PMK (penyakit mulut dan kuku) dan LSD (Lumpy Skin Diseases) dilarang ke pasar ini," katanya.
Tutus mengakui, sampai saat ini penyakit LSD masih ada, namun dengan penanganan yang tepat dan penyekatan yang ketat, penyakit ini bisa dikendalikan.
"Penyakit ini bisa disembuhkan, asal kondisinya tidak parah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023