Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-putri Purnawirawan dan Putra-putri TNI/Polri (GM FKPPI) Jawa Timur meminta pemerintah dan TNI bersikap tegas terukur atas kontak senjata Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang menyebabkan prajurit meninggal.

Sekretaris GM FKPPI Jatim Didik Prasetiyono dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Minggu, menentang segala dan mengecam bentuk kekerasan yang dilakukan oleh KKB di Papua. 

"Kekerasan hanya akan memperburuk situasi dan memperbesar penderitaan bagi orang-orang terlibat dalam konflik, baik itu pihak TNI maupun masyarakat sipil yang tidak berdosa," ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono menyampaikan bahwa hanya satu prajurit Yonif 321/GT yang gugur saat melaksanakan tugas di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Hingga pukul 14.03 WIB, informasi diterima secara fisik satu orang atas nama Pratu Arifin (Pratu Miftahul Arifin) yang gugur.

"GM FKPPI mendorong semua pihak untuk menyelesaikan konflik ini dengan cara damai dan dialog. Melalui dialog, perbedaan pendapat dapat dicari solusi terbaik bagi kedua belah pihak, dan menjaga keamanan serta kesejahteraan masyarakat Papua secara keseluruhan," ujar Didik.

Sementara itu, Ketua PD XII GM FKPPI Jatim R. Agoes Soerjanto mengajak semua pihak membangun Papua bersama-sama.

"Semua komponen bangsa perlu konsentrasi ke Papua untuk Ibu Pertiwi. Kita berpikir untuk Papua," kata Agoes.

Khusus untuk KKB yang menyerang TNI, dirinya berharap kelompok tersebut untuk menyerahkan diri.

"Jangan sampai kekuatan militer turun ke Papua untuk menyelamatkan rakyat dan Ibu Pertiwi" ucapnya.

Menurut dia, GM FKPPI juga meminta pemerintah, dalam hal ini presiden dan Panglima TNI tegas menyikapi peristiwa ini.

"Diplomasi memang perlu, tapi ketegasan militer juga wajib dilakukan," tuturnya.

Ketegasan tersebut, lanjutnya, bukan untuk balas dendam, namun untuk melindungi Ibu Pertiwi dan rakyat Papua.

"Saya yakin dengan bersama-sama, kita semua mampu mengatasi problem Papua," ujar Agoes.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023