Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Jawa Timur Dwi Cahyono menyatakan optimis okupansi hotel di Jawa Timur mampu mencapai angka 80 persen saat sepekan sebelum dan sesudah momen Hari Raya Idul Fitri 2023.

"Saya memprediksi untuk lebaran ini bisa naik sampai 80 persen," kata Dwi kepada ANTARA, Kamis.

Rasa optimisme itu bukan tanpa alasan, sebab dia melihat pada perkembangan di tengah masyarakat yang saat ini tengah terjadi.

Faktor terbesar, yakni keputusan pemerintah yang mencabut regulasi soal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir 2022.

"Okupansi tahun ini lebih bagus dari tahun sebelumnya. Puasa itu ada banyak promo, seperti paket Ramadhan dan paket lebaran," ujarnya.

Kendati demikian, dia tak menampak pada awal bulan Ramadhan okupansi hotel mengalami penurunan sebesar 30 persen.

"Sampai bulan Januari Februari kemarin masih bagus. Jadi masih di angka 50 persen, tetapi mulai masuk bulan puasa ini terdapat penurunan maksimal 30 persen," ucapnya.

Sementara, Public Relation The Alana Hotel Surabaya Althea Kireina menyebut di momen Ramadhan 2023 ini tingkat okupansi diperkirakan mengalami kenaikan 50. Hal itu dipengaruhi sudah tak adanya lagi aturan PPKM.

"Untuk Ramadhan mungkin sekitar 50 persen. Peminat kami untuk buka puasa banyak kalau menginap ada penurunan," katanya.

Dia optimis okupansi bakal terus mengalami peningkatan saat mendekati momen Idul Fitri. Terlebih hotelnya juga sering dijadikan jujukan masyarakat dari luar kota untuk menggelar beragam kegiatan.

"Kalau dari kami berharap selalu ramai penuh, target kami (Idul Fitri) tahun ini (okupansi) 90 persen," ujarnya.

Senada, Humas Hotel Santika Jemursari Surabaya Radinia Pitaramita menargetkan selama Ramadhan hingga Idul Fitri tingkat okupansi bisa menembus angka 75 persen.

Guna merealisasikan target itu, selama puasa tahun 2023 capaian bakal terus digenjot melalui program buka puasa. Terlebih saat awal puasa tingkat okupansi turun menjadi 40 persen dari yang sebelum 80 persen di awal tahun ini.

"Kami tidak muluk-muluk, 75 persen saja sudah syukur. Kalau keterisian kamar turun, jadi kami mengangkat (okupansi) melalui paket buka bersama," ucap dia.

Radinia memperkirakan lonjakan jumlah pengguna kamar bakal muncul saat tujuh hari sebelum Hari Raya Idul Fitri.

"Naiknya sampai hari lebaran, kemudian bisa bertahan sampai H+7 lebaran. Setelah momen lebaran baru naik terus nanti," katanya.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023