Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menawarkan paket wisata Glenbaru (Kecamatan Glenmore dan Kalibaru) dengan sensasi menikmati pemandangan alam perkebunan kakao dan kopi serta situs-situs bersejarah.
Wisata Glenbaru adalah paket wisata menjelajah perkebunan dengan pemandangan bukit dan Gunung Raung di Banyuwangi selatan, yakni Kecamatan Glenmore dan Kalibaru.
"Wilayah Kecamatan Glenmore dan Kalibaru menjadi destinasi wisata yang akan kami kembangkan secara masif," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat peluncuran paket wisata Glenbaru bersama Direktur PT Perkebunan Nusantara XII Peni Siwi di Doesoen Kakao, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, Minggu (12/3).
Perkebunan yang bisa dijelajahi di Kecamatan Glenmore dan Kalibaru, meliputi kebun kakao dan kopi. Panorama serba hijau dengan pemandangan bukit dan Gunung Raung bakal memanjakan mata para pelancong. Wisatawan juga bakal diajak ke Doesoen Kakao tempat pengolahan cokelat yang dikelola oleh PTPN XII.
Di sana, lanjut Ipuk, pengunjung bisa melihat langsung pengolahan kakao dari hulu hingga hilir, dan termasuk mengenal kakao edel, salah satu varian kakao terbaik dan termahal di dunia.
Selain itu, wisatawan juga akan diajak untuk mengeksplorasi peternakan sapi perah dan produksi keju di Pusat Edukasi Sapi Perah di Kecamatan Kalibaru.
"Pengunjung bisa seru-seruan memerah susu langsung dari sapi-sapi di peternakan, dan sekaligus mencicip produk olahannya berupa minuman susu dan keju mozzarella," kata Bupati Ipuk.
Tak hanya itu, pengunjung juga akan diajak untuk mengeksplorasi situs-situs bersejarah, salah satunya situs Antaboga, yakni tempat beribadah beragam jenis agama yang terletak di lereng Gunung Raung. Ada juga tempat perkebunan Jatirono dan Turbin yang merupakan perkebunan kuno zaman Belanda.
Masih ada puluhan destinasi lain, baik destinasi wisata alam maupun budaya, turut menjadi tempat jujukan dalam tur paket wisata Glenbaru.
Menurut Ipuk, paket wisata Glenbaru akan melengkapi destinasi gunung dan pantai yang sudah lebih dulu eksis di Banyuwangi.
Sementara itu, Direktur PT Perkebunan Nusantara XII Peni Siwi memastikan PTPN akan mendukung program pengembangan wisata yang digagas pemerintah daerah setempat.
"Apa saja yang bisa digali dari PTPN XII untuk membangkitkan pariwisata di Banyuwangi, kami siap mendukung," ujar dia.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banyuwangi, Muhammad Yanuarto Bramuda, mengatakan, wisata Glenbaru ditawarkan dengan paket tiga hari dua malam dengan tarif mulai dari Rp1.000.000 per orang, sudah termasuk biaya makan-minum kuliner khas dan biaya menginap di hotel.
Menurut Bramuda, wilayah Glenmore-Kalibaru sebenarnya memiliki banyak potensi wisata. Hanya saja, setiap destinasi bergerak parsial. Dengan ditawarkan dalam bentuk paket, ia berharap destinasi di dua kecamatan, itu akan lebih menarik bagi wisatawan.
Selain itu, paket wisata juga mempermudah pelancong untuk mengunjungi sebanyak mungkin destinasi dalam waktu yang efisien.
"Glenmore dan Kalibaru ini kalau dieksplorasi akan menarik bagi dunia wisata. Wisatawan mancanegara dan lokal yang senang dengan sensasi berlibur yang membaur dengan alam, yang senang healing di perkebunan dan situs sejarah, pasti akan menyukainya," kata Bramuda.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Wisata Glenbaru adalah paket wisata menjelajah perkebunan dengan pemandangan bukit dan Gunung Raung di Banyuwangi selatan, yakni Kecamatan Glenmore dan Kalibaru.
"Wilayah Kecamatan Glenmore dan Kalibaru menjadi destinasi wisata yang akan kami kembangkan secara masif," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat peluncuran paket wisata Glenbaru bersama Direktur PT Perkebunan Nusantara XII Peni Siwi di Doesoen Kakao, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, Minggu (12/3).
Perkebunan yang bisa dijelajahi di Kecamatan Glenmore dan Kalibaru, meliputi kebun kakao dan kopi. Panorama serba hijau dengan pemandangan bukit dan Gunung Raung bakal memanjakan mata para pelancong. Wisatawan juga bakal diajak ke Doesoen Kakao tempat pengolahan cokelat yang dikelola oleh PTPN XII.
Di sana, lanjut Ipuk, pengunjung bisa melihat langsung pengolahan kakao dari hulu hingga hilir, dan termasuk mengenal kakao edel, salah satu varian kakao terbaik dan termahal di dunia.
Selain itu, wisatawan juga akan diajak untuk mengeksplorasi peternakan sapi perah dan produksi keju di Pusat Edukasi Sapi Perah di Kecamatan Kalibaru.
"Pengunjung bisa seru-seruan memerah susu langsung dari sapi-sapi di peternakan, dan sekaligus mencicip produk olahannya berupa minuman susu dan keju mozzarella," kata Bupati Ipuk.
Tak hanya itu, pengunjung juga akan diajak untuk mengeksplorasi situs-situs bersejarah, salah satunya situs Antaboga, yakni tempat beribadah beragam jenis agama yang terletak di lereng Gunung Raung. Ada juga tempat perkebunan Jatirono dan Turbin yang merupakan perkebunan kuno zaman Belanda.
Masih ada puluhan destinasi lain, baik destinasi wisata alam maupun budaya, turut menjadi tempat jujukan dalam tur paket wisata Glenbaru.
Menurut Ipuk, paket wisata Glenbaru akan melengkapi destinasi gunung dan pantai yang sudah lebih dulu eksis di Banyuwangi.
Sementara itu, Direktur PT Perkebunan Nusantara XII Peni Siwi memastikan PTPN akan mendukung program pengembangan wisata yang digagas pemerintah daerah setempat.
"Apa saja yang bisa digali dari PTPN XII untuk membangkitkan pariwisata di Banyuwangi, kami siap mendukung," ujar dia.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banyuwangi, Muhammad Yanuarto Bramuda, mengatakan, wisata Glenbaru ditawarkan dengan paket tiga hari dua malam dengan tarif mulai dari Rp1.000.000 per orang, sudah termasuk biaya makan-minum kuliner khas dan biaya menginap di hotel.
Menurut Bramuda, wilayah Glenmore-Kalibaru sebenarnya memiliki banyak potensi wisata. Hanya saja, setiap destinasi bergerak parsial. Dengan ditawarkan dalam bentuk paket, ia berharap destinasi di dua kecamatan, itu akan lebih menarik bagi wisatawan.
Selain itu, paket wisata juga mempermudah pelancong untuk mengunjungi sebanyak mungkin destinasi dalam waktu yang efisien.
"Glenmore dan Kalibaru ini kalau dieksplorasi akan menarik bagi dunia wisata. Wisatawan mancanegara dan lokal yang senang dengan sensasi berlibur yang membaur dengan alam, yang senang healing di perkebunan dan situs sejarah, pasti akan menyukainya," kata Bramuda.
Editor : Fiqih Arfani
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023