Pemerintah Kota Surabaya melakukan penataan kawasan sentra pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Srikana Kota Pahlawan, guna menghapus kesan kumuh.
"Kami tata untuk menghilangkan kesan kumuh di situ. Sehingga tidak ada lagi tumpukan barang yang tidak sesuai dengan aktivitas berjualan mereka, tidak ada lagi sampah yang berserakan biar kelihatan bagus," kata Camat Gubeng Kota Surabaya, Eko Kurniawan Purnomo di Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, penataan tidak hanya dilakukan dari segi tempat PKL berjualan, melainkan juga pada Lahan Pembuangan Sementara (LPS) maupun gerobak sampah yang ada di tempat tersebut.
"Kami upayakan LPS itu tidak terlalu bau, serta gerobak sampah juga ditata agar bisa masuk ke dalam," kata dia.
Dia menjelaskan, selain dilakukan penataan tempat para pedagang, kawasan di sekitaran sentra PKL ini juga akan lebih dipercantik. Bahkan pula kawasan ini berencana dilengkapi dengan mural warna-warni hingga lampu hias agar lebih indah.
"Jadi bangunannya (berjualan) nanti pakai kontainer. Kayak open space, ada kontainer, tempat duduk, dikasih payung-payung. Jadi kelihatan bersih karena ada tamannya, ada lampu-lampunya dan mural warna-warni," kata dia.
Sedangkan terkait dengan manajemen sentra PKL ke depan, Eko menyebut, bahwa hal itu tergantung dari pihak pengampu atau Dinas Koperasi Usaha Kecil, dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag).
Namun, jika sentra PKL itu nantinya diserahkan ke pihak kecamatan, ia memastikan telah menyiapkan pola manajemen yang berbeda.
"Kami ingin seperti sentra kuliner, satu manajemen. Sehingga semuanya tertata dengan rapi, disiplin pedagangnya, rasa masakannya, terus kebersihan tempat dan lain sebagainya dengan melibatkan keluarga miskin," ujar dia.
Eko menyatakan, pelibatan keluarga miskin melalui program padat karya tak luput dari perhatiannya. Sentra PKL Jalan Srikana ke depan dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak dari keluarga miskin yang ada di wilayahnya.
"Yang pasti amanat dari walikota semua projek diarahkan ke padat karya, sehingga ada keluarga miskin yang terlibat. Saya sebagai pengampu di Kecamatan Gubeng pasti melibatkan keluarga miskin," kata dia.
Selain itu, Eko juga menjamin bahwa seluruh pedagang yang sebelumnya berjualan di sentra PKL Srikana dipastikannya mendapatkan tempat.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan, ada sebanyak 24 pedagang yang berjualan di sentra PKL tersebut dengan rincian 22 pedagang merupakan warga Surabaya dan 2 lainnya non-Surabaya.
Penataan kawasan sentra PKL Jalan Srikana, kata Eko, estimasinya bakal rampung tiga bulan ke depan. Saat ini, pemkot masih melakukan pembersihan dan penataan paving atau pengaspalan di kawasan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kami tata untuk menghilangkan kesan kumuh di situ. Sehingga tidak ada lagi tumpukan barang yang tidak sesuai dengan aktivitas berjualan mereka, tidak ada lagi sampah yang berserakan biar kelihatan bagus," kata Camat Gubeng Kota Surabaya, Eko Kurniawan Purnomo di Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, penataan tidak hanya dilakukan dari segi tempat PKL berjualan, melainkan juga pada Lahan Pembuangan Sementara (LPS) maupun gerobak sampah yang ada di tempat tersebut.
"Kami upayakan LPS itu tidak terlalu bau, serta gerobak sampah juga ditata agar bisa masuk ke dalam," kata dia.
Dia menjelaskan, selain dilakukan penataan tempat para pedagang, kawasan di sekitaran sentra PKL ini juga akan lebih dipercantik. Bahkan pula kawasan ini berencana dilengkapi dengan mural warna-warni hingga lampu hias agar lebih indah.
"Jadi bangunannya (berjualan) nanti pakai kontainer. Kayak open space, ada kontainer, tempat duduk, dikasih payung-payung. Jadi kelihatan bersih karena ada tamannya, ada lampu-lampunya dan mural warna-warni," kata dia.
Sedangkan terkait dengan manajemen sentra PKL ke depan, Eko menyebut, bahwa hal itu tergantung dari pihak pengampu atau Dinas Koperasi Usaha Kecil, dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag).
Namun, jika sentra PKL itu nantinya diserahkan ke pihak kecamatan, ia memastikan telah menyiapkan pola manajemen yang berbeda.
"Kami ingin seperti sentra kuliner, satu manajemen. Sehingga semuanya tertata dengan rapi, disiplin pedagangnya, rasa masakannya, terus kebersihan tempat dan lain sebagainya dengan melibatkan keluarga miskin," ujar dia.
Eko menyatakan, pelibatan keluarga miskin melalui program padat karya tak luput dari perhatiannya. Sentra PKL Jalan Srikana ke depan dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak dari keluarga miskin yang ada di wilayahnya.
"Yang pasti amanat dari walikota semua projek diarahkan ke padat karya, sehingga ada keluarga miskin yang terlibat. Saya sebagai pengampu di Kecamatan Gubeng pasti melibatkan keluarga miskin," kata dia.
Selain itu, Eko juga menjamin bahwa seluruh pedagang yang sebelumnya berjualan di sentra PKL Srikana dipastikannya mendapatkan tempat.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan, ada sebanyak 24 pedagang yang berjualan di sentra PKL tersebut dengan rincian 22 pedagang merupakan warga Surabaya dan 2 lainnya non-Surabaya.
Penataan kawasan sentra PKL Jalan Srikana, kata Eko, estimasinya bakal rampung tiga bulan ke depan. Saat ini, pemkot masih melakukan pembersihan dan penataan paving atau pengaspalan di kawasan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023