Masyarakat di sejumlah daerah di Jawa Timur mendukung adanya penerapan implementasi secara menyeluruh (full cycle) Program Subsidi Tepat untuk pembelian Jenis BBM Tertentu (JBT) yang diujicobakan Pertamina Patra Niaga region Jatimbalinus.
Pengemudi truk asal Surabaya, Alex, dalam keterangan yang diterima, Selasa mengaku senang bisa dibantu untuk mendaftar dan mendapatkan QR Code untuk kendaraan niaganya.
Alex mengungkapkan di perusahaan bidang distributor tempatnya bekerja ada beberapa kendaraan niaga yang harus segera didaftarkan.
"Kami sebenarnya sudah mencoba mendaftar sendiri tapi ada beberapa yang terkendala saat verifikasi. Karena itu kami senang sekali bisa dibantu di Kantor Pertamina. Sekarang tinggal menunggu verifikasi, katanya sekitar 7 hari kerja tapi juga bisa lebih cepat," tutur Alex.
Sementara Ismail, pengemudi MPU (Mobil Penumpang Umum) jurusan Surabaya-Mojokerto menyambut baik kebijakan pemerintah untuk melakukan pembatasan konsumsi solar subsidi.
Dengan proses verifikasi tersebut diharapkan penyaluran BBM subsidi bisa dinikmati oleh mereka yang benar-benar berhak. Namun, Ismail memberikan saran agar booth pendaftaran bisa dibuka di lebih banyak lokasi.
"Saya berharapnya Pertamina bisa jemput bola, misalnya ke terminal. Karena banyak dari teman-teman saya yang gaptek, tidak tahu caranya mendaftar sementara di SPBU kadang mengantri kalau mendaftar. Sedangkan kami terburu-buru juga," tutur Ismail.
Di wilayah Jawa Timur dan Bali, hingga 2 Februari 2023, Pertamina Patra Niaga region Jatimbalinus mulai menjalankan fase kedua yang meliputi 39 kabupaten/kota di wilayah setempat.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Deden Mochammad Idhani mengatakan, pihaknya terus mendorong masyarakat untuk mendaftarkan kendaraannya melalui website subsiditepat.mypertamina.id.
Hingga 1 Februari 2023, jumlah pendaftar di Jawa Timur sebanyak 406.003 pendaftar. Dari jumlah tersebut, sebanyak 54,6 persen merupakan konsumen bio solar nonkendaraan pribadi sedangkan 45,4 persen sisanya adalah pemilik kendaraan pribadi.
"Kami mendorong masyarakat agar segera mendaftarkan kendaraannya ke website subsiditepat.mypertamina.id. Bagi masyarakat yang kesulitan untuk mendaftar secara mandiri, kami menyiagakan petugas di SPBU dan Kantor Pertamina di Surabaya agar bisa membantu masyarakat," kata Deden.
30 kabupaten/kota di Jatim yang menerapkan uji coba Program Subsidi Tepat untuk pembelian Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar Subsidi di fase dua yaitu Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Jombang, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Madiun, Kabupaten Malang, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Tuban, Kota Batu dan Kota Malang.
Berikutnya adalah Kota Surabaya, Kabupaten Blitar, Kabupaten Gresik, Kabupaten Magetan, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Sampang, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kota Blitar, Kota Pasuruan dan Kota Probolinggo
Dengan demikian seluruh kabupaten/kota di Jatim sudah menerapkan uji coba Program Subsidi Tepat untuk solar subsidi. Seperti diketahui, pada tahap pertama uji coba dilaksanakan di Kota Mojokerto, Kota Kediri dan Kabupaten Lumajang. Menyusul kemudian Kabupaten Kediri, Kota Madiun, Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Mojokerto.
Sesuai dengan SK BPH Migas No. 04/P3JBT/BPH Migas/KOM/2020, konsumen yang sudah mendaftar di website dan mendapatkan QR Code yakni 60 liter per hari untuk roda 4 pribadi, 80 liter per hari untuk roda 4 angkutan barang dan umum. Sedangkan untuk angkutan barang dan umum roda 6 atau lebih dibatasi maksimal 200 liter per hari per kendaraan.
Sementara bagi masyarakat yang belum memiliki QR Code atau belum terdaftar akan tetap dilayani pembelian Solar subsidi namun dengan volume yang diatur yakni maksimal 20 liter/hari dan dilakukan pencatatan nomor polisi kendaraan di mesin EDC SPBU.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023