Pemerintah Kabupaten Trenggalek menginstruksikan kepada manajemen RSUD dr. Soedomo Trenggalek untuk fokus memperbaiki tiga sektor pelayanan yang banyak dikeluhkan warga, yakni poli rawat jalan, farmasi dan laboratorium karena selalu terjadi antrean panjang.
"Pelayanan poli ini menjadi salah satu pelayanan yang paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Jadi poli atau rawat jalan, kemudian farmasi dan laboratorium, ini PR besarnya,” kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat melakukan inspeksi mendadak ke RSUD dr. Soedomo Trenggalek di Trenggalek, Rabu.
Secara umum, ia juga sudah memberikan formulasi perbaikan yang diinginkan, salah satunya menambah loket farmasi. Langkah ini dinilai penting untuk pelayanan poli dengan pasien paling banyak agar tidak terjadi penumpukan.
Sebab, kata dia, antrean cukup panjang itu dinilai tidak ideal sehingga banyak dikeluhkan warga.
"Rata-rata mereka menunggu sekitar 1,5-2 jam. Ini kurang ideal, apalagi untuk pasien yang datang sendiri tanpa pendamping dan rata-rata penyakitnya ada yang jantung, paru-paru dan lainnya. Menunggu selama itu pasti tidak nyaman. Dengan tambahan loket farmasi diharapkan bisa lebih cepat," katanya.
Untuk mengurai antrean panjang di loket pendaftaran, bupati muda yang akrab disapa Mas Ipin itu berharap penggunaan inovasi layanan digital dapat dioptimalkan.
Kendati demikian, pemanfaatan reservasi daring harus dibarengi kecakapan petugas di lapangan sehingga pasien langsung mendapat pelayanan sesuai jadwal, termasuk menyediakan petugas yang membantu mengarahkan reservasi manual.
"Jadi mereka bisa request minta dilayani jam berapa, PAT di pendaftaran harus bisa segera menyiapkan rekam medisnya. Jadi ketika pasien itu datang jam 08.00 WIB, misalnya, sesuai pesanan bisa langsung segera dilayani,” ujarnya
Dalam peninjauan pelayanan kesehatan itu, Mas Ipin melibatkan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan camat untuk mendampingi pasien saat melakukan pengobatan.
Selain menampung keluh kesah pasien soal layanan kesehatan, para pejabat pemerintahan itu juga diminta melakukan kajian di lapangan untuk mengoptimalkan pelayanan.
"Sebenarnya ada banyak perbaikan-perbaikan, makanya saya mengajak para OPD untuk menjadi pendamping pasien. Diharapkan mereka bisa merasakan kurangnya apa dan memberi masukan atau koreksinya apa," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Pelayanan poli ini menjadi salah satu pelayanan yang paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Jadi poli atau rawat jalan, kemudian farmasi dan laboratorium, ini PR besarnya,” kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat melakukan inspeksi mendadak ke RSUD dr. Soedomo Trenggalek di Trenggalek, Rabu.
Secara umum, ia juga sudah memberikan formulasi perbaikan yang diinginkan, salah satunya menambah loket farmasi. Langkah ini dinilai penting untuk pelayanan poli dengan pasien paling banyak agar tidak terjadi penumpukan.
Sebab, kata dia, antrean cukup panjang itu dinilai tidak ideal sehingga banyak dikeluhkan warga.
"Rata-rata mereka menunggu sekitar 1,5-2 jam. Ini kurang ideal, apalagi untuk pasien yang datang sendiri tanpa pendamping dan rata-rata penyakitnya ada yang jantung, paru-paru dan lainnya. Menunggu selama itu pasti tidak nyaman. Dengan tambahan loket farmasi diharapkan bisa lebih cepat," katanya.
Untuk mengurai antrean panjang di loket pendaftaran, bupati muda yang akrab disapa Mas Ipin itu berharap penggunaan inovasi layanan digital dapat dioptimalkan.
Kendati demikian, pemanfaatan reservasi daring harus dibarengi kecakapan petugas di lapangan sehingga pasien langsung mendapat pelayanan sesuai jadwal, termasuk menyediakan petugas yang membantu mengarahkan reservasi manual.
"Jadi mereka bisa request minta dilayani jam berapa, PAT di pendaftaran harus bisa segera menyiapkan rekam medisnya. Jadi ketika pasien itu datang jam 08.00 WIB, misalnya, sesuai pesanan bisa langsung segera dilayani,” ujarnya
Dalam peninjauan pelayanan kesehatan itu, Mas Ipin melibatkan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan camat untuk mendampingi pasien saat melakukan pengobatan.
Selain menampung keluh kesah pasien soal layanan kesehatan, para pejabat pemerintahan itu juga diminta melakukan kajian di lapangan untuk mengoptimalkan pelayanan.
"Sebenarnya ada banyak perbaikan-perbaikan, makanya saya mengajak para OPD untuk menjadi pendamping pasien. Diharapkan mereka bisa merasakan kurangnya apa dan memberi masukan atau koreksinya apa," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023