Surabaya - Sekitar 150 pedagang Pasar Turi Kota Surabaya, Jumat, menggelar aksi turun jalan dengan membagikan bunga kepada pengguna jalan menjelang peringatan empat tahun kebakaran Pasar Turi yang digelar pada 26 Juli mendatang. Para pedagang tersebut menggunakan pakaian serba hitam sambil membagikan bunga kertas berwarna biru dan hijau pudar sebagai simbol bela sungkawa kepada pengguna jalan di kawasan Dupak sebagai tanda duka pedagang karena tidak jelas nasibnya. Ketua Tim Pemulihan Pascakebakaran (TPPK) Pasar Turi Surabaya Arif Budiman, mengatakan aksi kali ini bertujuan agar suara pedagang bisa didengar semua pihak, khususnya oleh pemkot yang selama ini terkesan lempar tanggung jawab. "Kami meminta kepada pemkot untuk segera menyelesaikan proses hukum dan administrasi yang menjadi penghambat pembangunan Pasar Turi serta mempercepat jadwal pembangunan Pasar Turi Baru," katanya. Direncanakan aksi lanjutkan akan dilakukan pada 26 Juli bertepatan dengan dibakarnya Pasar Turi empat tahun silam. Dalam aksinya nanti sekitar 500 pedagang yang akan melakukan "longmarch" dari tempat penampungan sementara (TPS) ke gedung Grahadi Jln. Gubernur Suryo dan DPRD Surabaya. Dalam aksinya nanti, lanjut dia, pedagang mengenakan baju hitam, pita hitam dengan membawa spanduk, poster. Mereka nantinya akan mengggunakan becak, dan kendaraan lainnya. "Aksi tersebut merupakan bentuk keprihatinan, karena pemerintah sudah tidak peduli terhadap nasib pedagang. Padahal ketika Pasar Turi belum terbakar, kami merupakan penyumbang PAD (pendapatan asli daerah) terbesar ke pemkot," ujarnya. Diketahui para pedagang tersebut membentangkan spanduk dengan panjang 20 meter dengan bertuliskan "Empat tahun Pasar Turi Terbakar, 26 Juli 2007-26 Juli 2011", dan "Ada Apa Pasar Turiku dan Pasar Turi Hidup dan Matiku”. Aksi ini sempat memicu kemacetan luar biasa di depan Pusat Grosir Surabaya Jln. Dupak dan Jln. Semarang. Meski aksinya dilakukan di tengah terik matahari, tidak mengendorkan semangat para pedagang.

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011