Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengagendakan konvensi internasional wisata religi dengan mengundang sejumlah negara sebagai upaya mem-branding Wisata Religi Sokarajjeh di kawasan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo, Jawa Timur.

"Kami sudah menggagas sebuah agenda konvensi internasional wisata religi di Situbondo. Kami akan mengundang minimal tujuh negara, di antaranya Turki, Maroko, Singapura, Pakistan, Eropa, Malaysia, dan Brunai," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno usai meresmikan Wisata Religi Sokarajjeh Situbondo, Sabtu.

Menteri Sandiaga Uno menginginkan rencana agagenda konvensi internasional wisata religi segera dipersiapkan. Karena jumlah santri di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo luar biasa cukup banyak, yakni sekitar 17.000 santri. Dengan dilaksanakannya agenda konvensi wisata religi juga bisa untuk meningkatkan kemampuan para santri belajar menerima wisatawan religi dari mancanegara, termasuk domestik.

Selain itu, lanjut dia, nantinya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga akan membuat peta perjalanan ke Wisata Religi Sokarajjeh Situbondo.

"Dan perhentiannya di sini, wisatawan bisa menikmati wisata religi. Dan ini adalah pusat wisata religi 'horseshose' atau Tapal Kuda. Kami akan mem-branding dengan beberapa pendekatan kekinian dan inovasi, seizin Kiai Azaim," tutur Sandiaga Uno.

Dia menambahkan, melihat dari segi destinasi, Kemenparekraf akan terus mendukung dan juga menyiapkan produk- produk UMKM di kawasan Wisata Religi Sokarajjeh.

"Selain itu juga kami ingin agar kelengkapan pesantren yang terus bertambah jumlah santrinya. Ink juga bisa menarik suatu pergerakan ekonomi, sehingga tercapai 4,4 juta lapangan kerja yang kami targetkan tahun 2024, sehingga mencapai Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur," ujar Menteri Sandi.

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo, KHR Achmad Azaim Ibrahimy menyampaikan terima kasih karena hal ini merupakan atensi dari pemerintah, dalam hal ini dari Bupati Situbondo kepada pesantren.

"Karena Pesantren tumbuh kembangnya bersama masyarakat, tentu konsepnya adalah melibatkan seluruh lapisan masyarakat, itulah mengapa kemudian konsepnya harus dimatangkan, segmennya juga dibaca luas lagi, karena ini adalah wisata tetapi religi, nilai kearifan lokal tidak boleh hilang, karena itu adalah garis untuk terus mengawal, sehingga wisata berjalan, dan nilai religitas tetap ada dalam setiap batin kita," tutur Kiai Azaim.

Bupati Situbondo Karna Suswandi menyampaikan terima kasih, dan pemerintah daerah akan mempersiapkan kegiatan konvensi internasional wisata religi, seperti yang disampaikan Pak Menparekraf.

"Tentunya akan dilaksanakannya konvensi internasional wisata religi, pemerintah daerah akan mempersiapkannya. Oleh karena itu berbagai persiapan akan kami lakukan. Kami bersama OPD yang ada mempersiapkannya," kata dia. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023