Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan menghadiri Festival Tradisi Islam Nusantara di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin malam ini, dalam rangkaian kegiatan peringatan 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU).

Sejumlah tokoh PBNU telah tiba di Kabupaten Banyuwangi, di antaranya Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis PBNU, Zanuba Arifah Hafsoh alias Yenni Wahid.

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf dalam keterangan tertulisnya mengatakan, Banyuwangi sengaja dipilih sebagai salah satu lokasi peringatan 1 Abad NU karena memiliki tradisi dan akar historis cukup kuat dalam tradisi ke-Islamannya.

"Apalagi di sini merupakan tempat lahirnya shalawat Badar. Nanti, pada acara ini PBNU akan memberikan penghargaan kepada mendiang KH Ali Manshur sebagai penggubah shalawat yang menjadi ciri khas warga Nahdliyin," ujar KH Yahya.

Festival Tradisi Islam Nusantara (FTIN) akan digelar di Stadion Diponegoro Banyuwangi pada Senin 9 Januari 2023, pukul 19.00 WIB.

FTIN akan diisi dengan berbagai pertunjukkan kolosal, di antaranya Lalaran Alfiyah Kolosal yang melibatkan lebih dari 500 santri. Mereka akan membawakan tradisi menghafal nadzam ilmu nahwu tersebut secara artistik dengan sentuhan berbagai budaya nusantara.

Selain itu, juga akan ditampilkan kreasi hadrah nusantara. Tampilan spektakuler ini akan diikuti oleh 300 penabuh rebana dan 500 penari yang membawakan ragam tari daerah berbasis Islam di nusantara.

Tak hanya itu, juga akan digelar simposium yang melibatkan 25 cendikiawan dan budayawan berlatar Nahdliyin dari seluruh Indonesia. Selanjutnya, acara akan ditutup dengan monser shalawat bersama Habib Syech bin Abdul Qodir As-Segaf.

"Banyuwangi ini dikenal dengan tradisi budayanya yang juga kuat. Digelarnya acara ini di Banyuwangi diharapkan turut mendorong perekonomian daerah," ujar Gus Yahya.

Di pendopo, Gus Yahya dan Yenny Wahid berkeliling menikmati arsitektur Pendopo Kabupaten Banyuwangi, yang berusia hampir 250 tahun tersebut. Rumah dinas bupati Banyuwangi ini telah  direvitalisasi dengan konsep hijau (green building).

Gus Yahya juga mengapresiasi perkembangan Kabupaten Banyuwangi. Menurut dia, pembangunan daerah ujung timur Pulau Jawa ini dilakukan dengan strategi yang kreatif.

"Pengembangan Banyuwangi ini difikirkan dengan konsep yang komprehensif. Sangat kreatif dengan berbagai terobosan yang cerdas," katanya.

Sama halnya dengan Gus Yahya, Yenni Wahid juga mengaku senang bisa kembali berkunjung ke Banyuwangi, khususnya ke Pendopo Sabha Swagatha Blambangan.

Yenni terlihat menikmati suasana asri di rumah dinas bupati Banyuwangi tersebut. Sesekali Yenni tampak berfoto di spot-spot cantik di dalam pendopo.

"Masuk ke sini (pendopo) adem banget. Bangunannya unik dengan mempertahankan kultur heritage-nya. Tata kelola dan arsitekturnya juga sangat ramah lingkungan," kata putri keempat presiden ke-empat RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur). (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Abdul Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023