Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin memberi evaluasi khusus kendala layanan di RSUD dr Soedomo Trenggalek, khususnya menyangkut akses menuju rumah sakit ataupun sebaliknya.
"Akses jalan utama atau yang lama itu, sempit dan sudah penuh sesak. Terutama saat jam-jam sibuk, misalnya seperti waktu jam-jam pulang dan masuk kerja atau sekolah," kata Mas Ipin, sapaan akrabnya di Trenggalek, Senin.
Arifin memberi atensi khusus terkait akses menuju rumah sakit ini karena ia sendiri sempat merasakan dampak padatnya aktivitas kendaraan dan aktivitas ekonomi di jalur utama menuju RSUD dr Soedomo tersebut.
"Saya tadi sempat terjebak macet karena ada loading pengisian oksigen. Terus kemudian saya bayangkan, kalau ada kedaruratan bersamaan dengan waktu tertentu tadi maka akan terganggu masuk ke IGD. Mungkin itu yang perlu kami perbaiki, tinggal nanti untuk yang rawat jalan. Untuk poli akan dilihat rencana dari direksi beserta jajaran nanti langkahnya seperti apa untuk meningkatkan pelayanan rawat jalan," ujarnya.
Untuk mengatasi kendala akses itu, ia berencana membuat jalan baru yang tembus langsung ke bangunan baru RSUD dr Soedomo Trenggalek.
Pembuatan jalur khusus itu bakal dilakukan sebagai alternatif karena akses utama menuju fasilitas kesehatan pelat merah itu dinilai penuh dan sesak lantaran daerah itu merupakan kompleks perkantoran dan sarana pendidikan.
"Nanti juga kami perbaiki. Tadi saya juga mengecek jalur masuk, cukup penuh sesak di satu sisi saja. Mungkin nanti harus bikin jalan tembus dari Pertigaan Widowati, Agropark. Akan kami sudet ke arah barat sehingga bisa langsung ke arah rumah sakit sehingga di gedung baru nanti punya akses sendiri, tidak mengikuti akses jalan yang lama," katanya.
Bupati Mas Ipin berharap pembuatan jalur khusus itu bisa mengoptimalkan layanan kesehatan rumah sakit kepada masyarakat.
Sebab jalur lama itu dinilai sudah tidak representatif seiring upaya pihak rumah sakit memaksimalkan pelayanan dengan memindah layanan IGD ke gedung baru yang lebih apik.
Terlepas dari akses jalan yang belum memadai karena bersinggungan dengan akses warga pemukiman dan aktivitas perkantoran, Arifin menyebut secara keseluruhan pelayanan rumah sakit maupun area perkantoran di lingkup pemerintah Kabupaten Trenggalek sudah berjalan dengan normal. Sidak di hari pertama kerja setelah libur Nataru 2023 itu dilakukan untuk memastikan seluruh pelayanan masyarakat berjalan dengan normal.
“Saya senang masyarakat mulai merasakan perbaikan pelayanan rumah sakit dengan adanya fasilitas gedung IGD dan rawat inap baru. Selain luas, kenyamanan, kebersihan dan peningkatan pelayanan dirasakan oleh pasien dan penunggu. Saya tadi juga bertanya kepada para penunggu pasien, rata-rata semuanya mengatakan puas,” katanya.
Kepuasan pelayanan itu salah satunya disampaikan oleh Doni warga Desa Pucanganak Kecamatan Tugu Trenggalek. Menunggu tiga anaknya yang sedang sakit karena muntaber, dia menyebut pelayan rumah sakit saat ini jauh lebih baik ketimbang sebelumnya.
Apalagi keberadaan gedung baru itu dinilai semakin memaksimalkan pelayanan masyarakat.
“Sayangnya akses jalan menuju fasilitas ini bersamaan dengan jalan umum sehingga berisiko bahaya bila pasien darurat bertepatan dengan jalan yang padat. Tidak bisa membayangkan bila ada kedaruratan, kemudian harus menunggu karena akses satu-satunya crowdeed (ramai) karena digunakan lintas dua jalur. Ini berpotensi membahayakan dan perlu ada langkah antisipatif,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Akses jalan utama atau yang lama itu, sempit dan sudah penuh sesak. Terutama saat jam-jam sibuk, misalnya seperti waktu jam-jam pulang dan masuk kerja atau sekolah," kata Mas Ipin, sapaan akrabnya di Trenggalek, Senin.
Arifin memberi atensi khusus terkait akses menuju rumah sakit ini karena ia sendiri sempat merasakan dampak padatnya aktivitas kendaraan dan aktivitas ekonomi di jalur utama menuju RSUD dr Soedomo tersebut.
"Saya tadi sempat terjebak macet karena ada loading pengisian oksigen. Terus kemudian saya bayangkan, kalau ada kedaruratan bersamaan dengan waktu tertentu tadi maka akan terganggu masuk ke IGD. Mungkin itu yang perlu kami perbaiki, tinggal nanti untuk yang rawat jalan. Untuk poli akan dilihat rencana dari direksi beserta jajaran nanti langkahnya seperti apa untuk meningkatkan pelayanan rawat jalan," ujarnya.
Untuk mengatasi kendala akses itu, ia berencana membuat jalan baru yang tembus langsung ke bangunan baru RSUD dr Soedomo Trenggalek.
Pembuatan jalur khusus itu bakal dilakukan sebagai alternatif karena akses utama menuju fasilitas kesehatan pelat merah itu dinilai penuh dan sesak lantaran daerah itu merupakan kompleks perkantoran dan sarana pendidikan.
"Nanti juga kami perbaiki. Tadi saya juga mengecek jalur masuk, cukup penuh sesak di satu sisi saja. Mungkin nanti harus bikin jalan tembus dari Pertigaan Widowati, Agropark. Akan kami sudet ke arah barat sehingga bisa langsung ke arah rumah sakit sehingga di gedung baru nanti punya akses sendiri, tidak mengikuti akses jalan yang lama," katanya.
Bupati Mas Ipin berharap pembuatan jalur khusus itu bisa mengoptimalkan layanan kesehatan rumah sakit kepada masyarakat.
Sebab jalur lama itu dinilai sudah tidak representatif seiring upaya pihak rumah sakit memaksimalkan pelayanan dengan memindah layanan IGD ke gedung baru yang lebih apik.
Terlepas dari akses jalan yang belum memadai karena bersinggungan dengan akses warga pemukiman dan aktivitas perkantoran, Arifin menyebut secara keseluruhan pelayanan rumah sakit maupun area perkantoran di lingkup pemerintah Kabupaten Trenggalek sudah berjalan dengan normal. Sidak di hari pertama kerja setelah libur Nataru 2023 itu dilakukan untuk memastikan seluruh pelayanan masyarakat berjalan dengan normal.
“Saya senang masyarakat mulai merasakan perbaikan pelayanan rumah sakit dengan adanya fasilitas gedung IGD dan rawat inap baru. Selain luas, kenyamanan, kebersihan dan peningkatan pelayanan dirasakan oleh pasien dan penunggu. Saya tadi juga bertanya kepada para penunggu pasien, rata-rata semuanya mengatakan puas,” katanya.
Kepuasan pelayanan itu salah satunya disampaikan oleh Doni warga Desa Pucanganak Kecamatan Tugu Trenggalek. Menunggu tiga anaknya yang sedang sakit karena muntaber, dia menyebut pelayan rumah sakit saat ini jauh lebih baik ketimbang sebelumnya.
Apalagi keberadaan gedung baru itu dinilai semakin memaksimalkan pelayanan masyarakat.
“Sayangnya akses jalan menuju fasilitas ini bersamaan dengan jalan umum sehingga berisiko bahaya bila pasien darurat bertepatan dengan jalan yang padat. Tidak bisa membayangkan bila ada kedaruratan, kemudian harus menunggu karena akses satu-satunya crowdeed (ramai) karena digunakan lintas dua jalur. Ini berpotensi membahayakan dan perlu ada langkah antisipatif,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023