Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menandatangani nota kesepahaman dengan tiga instansi di wilayah setempat sebagai upaya kolaborasi memajukan pengembangan di sejumlah sektor, seperti pendidikan, kesehatan dan pengelolaan persampahan.
"Ini adalah bagian ikhtiar untuk mendorong kemajuan Banyuwangi. Kami sadar, bekerja sendiri tentu sangat berat maka menjalin kolaborasi dengan banyak pihak menjadi pilihan tepat," ujarnya usai penandatanganan di Banyuwangi, Selasa.
Tiga instansi yang menyepakati kerja sama dengan Pemkab Banyuwangi yakni Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Surabaya, PT Bank Syariah Indonesia (BSI), serta Indonesia Solid Waste Association (InSWA).
Menurut Ipuk, Banyuwangi saat ini gencar menggeber berbagai upaya peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM), di antaranya melalui peningkatan sektor pendidikan dan kesehatan.
"Kami juga terus bekerja keras dalam pemulihan ekonomi. Kerja sama dengan BSI ini diharapkan bisa meningkatkan sektor perekonomian Banyuwangi, utamanya di sektor ekonomi syariah," kata Ipuk.
Kerja sama dengan InSWA terkait tentang program pengelolaan sampah, melalui program Clean Ocean through Clean Communities (COCC). Program ini didanai Pemerintah Norwegia yang pelaksanaannya dilakukan oleh InSWA.
Sekjen InSWA, M.S Oktamalandi menjelaskan, dalam program ini nantinya menyusun konsep tata ruang (masterplan) persampahan Kabupaten Banyuwangi untuk 20 tahun ke depan.
Kata dia, saat ini masterplan persampahan tersebut sudah dalam proses pematangan dan ditargetkan selesai Februari 2023. Konsep tata ruang persampahan ini diharapkan bisa menguatkan pengelolaan sampah di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.
"Dalam menyusun masterplan ini, kami libatkan seluruh pemangku kepentingan mulai pemerintah hingga masyarakat. Karena pengelolaan persampahan bukan hanya urusan pemerintah, namun harus dilakukan secara kolektif oleh seluruh stakeholder," kata Okta.
Sedangkan kerja sama Pemkab Banyuwangi bersama Poltekkes Surabaya, mengenai program pengembangan sumber daya manusia di daerah.
"Selain melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat, ke depan kami juga siap mengembangkan program studi yang dibutuhkan Banyuwangi. Kami juga sangat terbuka untuk kerja sama program beasiswa," kata Direktur Poltekkes Surabaya, Luthfi Rusyadi.
Sementara itu, kerja sama Pemkab Banyuwangi dengan PT BSI meliputi pemanfaatan layanan jasa dan produk perbankan syariah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Ini adalah bagian ikhtiar untuk mendorong kemajuan Banyuwangi. Kami sadar, bekerja sendiri tentu sangat berat maka menjalin kolaborasi dengan banyak pihak menjadi pilihan tepat," ujarnya usai penandatanganan di Banyuwangi, Selasa.
Tiga instansi yang menyepakati kerja sama dengan Pemkab Banyuwangi yakni Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Surabaya, PT Bank Syariah Indonesia (BSI), serta Indonesia Solid Waste Association (InSWA).
Menurut Ipuk, Banyuwangi saat ini gencar menggeber berbagai upaya peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM), di antaranya melalui peningkatan sektor pendidikan dan kesehatan.
"Kami juga terus bekerja keras dalam pemulihan ekonomi. Kerja sama dengan BSI ini diharapkan bisa meningkatkan sektor perekonomian Banyuwangi, utamanya di sektor ekonomi syariah," kata Ipuk.
Kerja sama dengan InSWA terkait tentang program pengelolaan sampah, melalui program Clean Ocean through Clean Communities (COCC). Program ini didanai Pemerintah Norwegia yang pelaksanaannya dilakukan oleh InSWA.
Sekjen InSWA, M.S Oktamalandi menjelaskan, dalam program ini nantinya menyusun konsep tata ruang (masterplan) persampahan Kabupaten Banyuwangi untuk 20 tahun ke depan.
Kata dia, saat ini masterplan persampahan tersebut sudah dalam proses pematangan dan ditargetkan selesai Februari 2023. Konsep tata ruang persampahan ini diharapkan bisa menguatkan pengelolaan sampah di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.
"Dalam menyusun masterplan ini, kami libatkan seluruh pemangku kepentingan mulai pemerintah hingga masyarakat. Karena pengelolaan persampahan bukan hanya urusan pemerintah, namun harus dilakukan secara kolektif oleh seluruh stakeholder," kata Okta.
Sedangkan kerja sama Pemkab Banyuwangi bersama Poltekkes Surabaya, mengenai program pengembangan sumber daya manusia di daerah.
"Selain melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat, ke depan kami juga siap mengembangkan program studi yang dibutuhkan Banyuwangi. Kami juga sangat terbuka untuk kerja sama program beasiswa," kata Direktur Poltekkes Surabaya, Luthfi Rusyadi.
Sementara itu, kerja sama Pemkab Banyuwangi dengan PT BSI meliputi pemanfaatan layanan jasa dan produk perbankan syariah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022