Pemerintah Kota Kediri mengajak ibu-ibu membuat batik ecoprint sehingga mereka mempunyai bekal keterampilan dan ke depan bisa mandiri berwirausaha.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Tenaga Kerja (UMTK) Kota Kediri Bambang Priyambodo menyampaikan pelatihan digelar selama tiga hari atau berakhir pada 18 November 2022.
Batik ecoprint merupakan salah satu jenis batik yang metode pembuatannya memanfaatkan pewarna alami dari tanin atau zat warna daun, akar atau batang yang diletakan pada sehelai kain, kemudian kain tersebut direbus.
"Nantinya di akhir pelatihan, para peserta akan mengikuti uji kompetensi dan jika dinyatakan lulus akan memperoleh sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)," katanya di Kediri, Kamis.
Ia menambahkan uji kompetensi dari BNSP tersebut penting karena merupakan lembaga independen yang dibentuk pemerintah untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja di semua bidang profesi.
"Dengan sertifikat BNSP, peserta bisa memberikan pembuktian bahwa kemampuan yang dimiliki telah diakui oleh para penguji berkompeten," ucap Bambang.
Kegiatan pelatihan ini, kata dia, juga akan ditindaklanjuti dengan evaluasi dan monitoring melalui pendamping yang sudah disiapkan. Dari kegiatan ini diharapkan para peserta memiliki kompetensi dan bisa menjadi enterprenuer handal.
"Dengan pendampingan, kami bisa lihat perkembangan mereka dan akan ada pelaporan per triwulan. Jadi selesai kegiatan ini, kami lakukan monitoring dan kalau mungkin berhenti kami gali apa permasalahan yang dihadapi mereka," ujar dia.
Ia juga tetap mendorong agar bersemangat dan menjadi wirausaha sebagai wujud perhatian dari pemerintah dengan selalu mengadakan pemantauan kegiatan.
"Kami dorong mereka untuk memanfaatkan era digital untuk pemasaran dan ini bisa juga bisa membuka peluang untuk membuka lapangan kerja," tutur dia.
Pelatihan itu merupakan gelombang ke-5 dari rangkaian pelatihan yang sudah dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro Tenaga Kerja Kota Kediri. Rangkaian pelatihan sebelumnya adalah literasi keuangan dan digitalisasi UMKM.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Tenaga Kerja (UMTK) Kota Kediri Bambang Priyambodo menyampaikan pelatihan digelar selama tiga hari atau berakhir pada 18 November 2022.
Batik ecoprint merupakan salah satu jenis batik yang metode pembuatannya memanfaatkan pewarna alami dari tanin atau zat warna daun, akar atau batang yang diletakan pada sehelai kain, kemudian kain tersebut direbus.
"Nantinya di akhir pelatihan, para peserta akan mengikuti uji kompetensi dan jika dinyatakan lulus akan memperoleh sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)," katanya di Kediri, Kamis.
Ia menambahkan uji kompetensi dari BNSP tersebut penting karena merupakan lembaga independen yang dibentuk pemerintah untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja di semua bidang profesi.
"Dengan sertifikat BNSP, peserta bisa memberikan pembuktian bahwa kemampuan yang dimiliki telah diakui oleh para penguji berkompeten," ucap Bambang.
Kegiatan pelatihan ini, kata dia, juga akan ditindaklanjuti dengan evaluasi dan monitoring melalui pendamping yang sudah disiapkan. Dari kegiatan ini diharapkan para peserta memiliki kompetensi dan bisa menjadi enterprenuer handal.
"Dengan pendampingan, kami bisa lihat perkembangan mereka dan akan ada pelaporan per triwulan. Jadi selesai kegiatan ini, kami lakukan monitoring dan kalau mungkin berhenti kami gali apa permasalahan yang dihadapi mereka," ujar dia.
Ia juga tetap mendorong agar bersemangat dan menjadi wirausaha sebagai wujud perhatian dari pemerintah dengan selalu mengadakan pemantauan kegiatan.
"Kami dorong mereka untuk memanfaatkan era digital untuk pemasaran dan ini bisa juga bisa membuka peluang untuk membuka lapangan kerja," tutur dia.
Pelatihan itu merupakan gelombang ke-5 dari rangkaian pelatihan yang sudah dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro Tenaga Kerja Kota Kediri. Rangkaian pelatihan sebelumnya adalah literasi keuangan dan digitalisasi UMKM.
Editor : Fiqih Arfani
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022