Universitas Kristen Petra (UK Petra) meresmikan laboratorium prototype smart home berbasis Internet of Things (IoT) berkualitas tinggi di kampus setempat, Kamis.
"Menggandeng PT Handyman Smart Teknologi (HST) yang sudah berpengalaman mengerjakan proyek smart home di berbagai perumahan mewah di beberapa kota di Indonesia, kami membuat laboratorium prototype rumah cerdas berbasis IoT atau mock-up nya," ujar Kapro IoT dan Kaprodi Electrical Engineering UK Petra, Handy Wicaksono, S.T., M.T., Ph.D.
Bersentuhan langsung dengan dunia industri melalui pengadaan laboratorium baru ini menjadikan kesempatan bagi para mahasiswa IoT UK Petra yang diluncurkan mulai semester gasal 2021/2022 akan merasakan wawasan sekaligus professional skills siap terjun dalam dunia kerja.
Handy menambahkan dengan hadirnya sistem IoT secara nyata di tengah masyarakat melalui UK Petra maka akan membantu masyarakat umum semakin memahami kegunaan bagi kehidupan sehari-hari.
Laboratorium ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah mock-up smart home yang terdiri dari ruang tamu (keluarga), ruang makan, dapur, kamar tidur, dan kamar mandi.
Sedangkan untuk bagian ke dua merupakan tempat bagi mahasiswa untuk melakukan praktikum, mengerjakan tugas, berdiskusi, hingga mengikuti perkuliahan dalam bentuk kelas kecil.
Dalam ruang tamu, penjabaran IoT ini misalkan saja dirupakan dalam alat deteksi keberadaan jumlah orang, mekanisme buka-tutup tirai otomatis, mekanisme penggerak TV otomatis hingga pengendalian peralatan dengan suara atau yang kerap kita tahu seperti Amazon Alexa.
"Jadi dalam setiap fungsi rumah cerdas ini, para mahasiswa dan kita semua akan tahu secara riil penggunaannya dan aplikasinya langsung," kata Handy.
CEO dan Founder Handyman Smart Home System William Gosal mengatakan di masa depan perangkat IoT mengambil peran besar.
"Kami berharap, dengan hadirnya fasilitas ini maka lahirlah teknologi-teknologi IoT yang lebih inovatif dan luar biasa lagi ke depannya dari anak bangsa. Agar tidak lagi tertinggal dalam hal pengembangan teknologi dengan negara-negara besar lainnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022