Program jamban sehat di Kota Surabaya, Jawa Timur, mendukung peningkatan kualitas air baku di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada.
Dirut PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Arief Wisnu Cahyono di Surabaya, Jumat, mengatakan pihaknya mendukung upaya Pemerintah Kota Surabaya menargetkan warga Kota Pahlawan terbebas dari kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS) atau open defecation free (ODF) pada tahun 2023.
"Saat ini, PDAM berkolaborasi dengan Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Surabaya menuju Surabaya Bebas BABS," kata Wisnu panggilan lekatnya.
Menurut dia, program Jamban Sehat melalui program bebas BABS tersebut sangat mendukung peningkatan kualitas air baku PDAM Surya Sembada. Tentunya, kata dia, jika program tersebut dijalankan dengan baik, maka air bersih PDAM bisa dirasakan warga Surabaya.
Ketua Ketua Baznas Surabaya Moch. Hamzah mengatakan pada tahun 2022 ini pihaknya mengalokasikan 1.000 pembangunan jamban untuk warga yang belum memiliki. Dari jumlah tersebut, 500 di antaranya telah selesai.
"Tahun 2022 ini dialokasikan 1.000 jamban. Insya Allah sudah tergarap sekitar 500-an. Kami upayakan kurangnya sekitar 500 ini pada akhir November atau awal Desember 2022 selesai," kata dia.
Selain itu, Hamzah juga menjelaskan, bahwa pembangunan jamban yang dilakukan Baznas menyasar kepada warga dengan KTP dan domisili Surabaya. Penerima bantuan jamban dari Baznas ini yang tidak bisa dibantu melalui APBD Surabaya. Misalnya warga itu terkendala soal status tanah yang bukan hak milik.
"Jadi pengajuannya dari kader ke puskesmas dan diteruskan ke Dinkes. Oleh Dinkes kemudian dikoordinasi dengan Baznas untuk intervensi warga yang tidak bisa melalui anggaran APBD," kata dia.
Dia mengatakan, pada tahun 2023, pihaknya berencana menaikkan alokasi anggaran untuk pembangunan jamban dari tahun 2022. Alokasi itu akan segera disusun dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) tahun 2023.
"Kalau anggaran nanti cukup kami naikkan tahun 2023. Supaya tahun 2023 Surabaya bebas dari BABS. Dari 1.000 di tahun 2022, mungkin kami naikkan maksimal menjadi 3.000 tahun 2023," kata dia.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Dirut PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Arief Wisnu Cahyono di Surabaya, Jumat, mengatakan pihaknya mendukung upaya Pemerintah Kota Surabaya menargetkan warga Kota Pahlawan terbebas dari kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS) atau open defecation free (ODF) pada tahun 2023.
"Saat ini, PDAM berkolaborasi dengan Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Surabaya menuju Surabaya Bebas BABS," kata Wisnu panggilan lekatnya.
Menurut dia, program Jamban Sehat melalui program bebas BABS tersebut sangat mendukung peningkatan kualitas air baku PDAM Surya Sembada. Tentunya, kata dia, jika program tersebut dijalankan dengan baik, maka air bersih PDAM bisa dirasakan warga Surabaya.
Ketua Ketua Baznas Surabaya Moch. Hamzah mengatakan pada tahun 2022 ini pihaknya mengalokasikan 1.000 pembangunan jamban untuk warga yang belum memiliki. Dari jumlah tersebut, 500 di antaranya telah selesai.
"Tahun 2022 ini dialokasikan 1.000 jamban. Insya Allah sudah tergarap sekitar 500-an. Kami upayakan kurangnya sekitar 500 ini pada akhir November atau awal Desember 2022 selesai," kata dia.
Selain itu, Hamzah juga menjelaskan, bahwa pembangunan jamban yang dilakukan Baznas menyasar kepada warga dengan KTP dan domisili Surabaya. Penerima bantuan jamban dari Baznas ini yang tidak bisa dibantu melalui APBD Surabaya. Misalnya warga itu terkendala soal status tanah yang bukan hak milik.
"Jadi pengajuannya dari kader ke puskesmas dan diteruskan ke Dinkes. Oleh Dinkes kemudian dikoordinasi dengan Baznas untuk intervensi warga yang tidak bisa melalui anggaran APBD," kata dia.
Dia mengatakan, pada tahun 2023, pihaknya berencana menaikkan alokasi anggaran untuk pembangunan jamban dari tahun 2022. Alokasi itu akan segera disusun dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) tahun 2023.
"Kalau anggaran nanti cukup kami naikkan tahun 2023. Supaya tahun 2023 Surabaya bebas dari BABS. Dari 1.000 di tahun 2022, mungkin kami naikkan maksimal menjadi 3.000 tahun 2023," kata dia.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022