Rektor Universitas Airlangga Surabaya Prof. Mohammad Nasih memaparkan kebijakan baru seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) di kampus setempat sesuai dengan Merdeka Belajar episode ke-22 yang diluncurkan Kemendikbudristek.
"Ada tiga transformasi masuk PTN. Pertama seleksi nasional berdasarkan prestasi, kemudian seleksi nasional berdasarkan tes, dan ketiga seleksi secara mandiri oleh PTN," kata Prof. Nasih di Surabaya, Jumat.
Ia mengatakan, jalur prestasi menggantikan SNMPTN, lalu mekanisme penilaiannya berbeda, yakni 50 persen minimal memakai nilai rata-rata rapor, kemudian maksimal 50 persen memakai skor prestasi.
"Artinya, jalur prestasi itu adalah transformasi dari SNMPTN," ujarnya.
Sementara itu, seleksi nasional berdasarkan tes nantinya akan berfokus pada pengukuran kemampuan penalaran dan pemecahan masalah.
Sebelumnya, di SBMPTN ujian dilakukan memakai banyak materi dari banyak mata pelajaran.
Berbeda dengan kali ini, dalam seleksi nasional berdasarkan tes, tidak ada lagi ujian mata pelajaran.
Tapi hanya tes skolastik yang mengukur potensi kognitif, penalaran matematika, literasi dalam bahasa Indonesia, dan literasi dalam bahasa Inggris.
Selanjutnya seleksi secara mandiri oleh PTN, yaitu pada jalur ini pemerintah mengatur agar seleksi diselenggarakan secara lebih transparan dengan mewajibkan melakukan beberapa hal sebelum dan setelah pelaksanaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Ada tiga transformasi masuk PTN. Pertama seleksi nasional berdasarkan prestasi, kemudian seleksi nasional berdasarkan tes, dan ketiga seleksi secara mandiri oleh PTN," kata Prof. Nasih di Surabaya, Jumat.
Ia mengatakan, jalur prestasi menggantikan SNMPTN, lalu mekanisme penilaiannya berbeda, yakni 50 persen minimal memakai nilai rata-rata rapor, kemudian maksimal 50 persen memakai skor prestasi.
"Artinya, jalur prestasi itu adalah transformasi dari SNMPTN," ujarnya.
Sementara itu, seleksi nasional berdasarkan tes nantinya akan berfokus pada pengukuran kemampuan penalaran dan pemecahan masalah.
Sebelumnya, di SBMPTN ujian dilakukan memakai banyak materi dari banyak mata pelajaran.
Berbeda dengan kali ini, dalam seleksi nasional berdasarkan tes, tidak ada lagi ujian mata pelajaran.
Tapi hanya tes skolastik yang mengukur potensi kognitif, penalaran matematika, literasi dalam bahasa Indonesia, dan literasi dalam bahasa Inggris.
Selanjutnya seleksi secara mandiri oleh PTN, yaitu pada jalur ini pemerintah mengatur agar seleksi diselenggarakan secara lebih transparan dengan mewajibkan melakukan beberapa hal sebelum dan setelah pelaksanaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022