Dinas Pendidikan Jawa Timur meluncurkan Buku Pendamping Implementasi Kurikulum Merdeka (BPIKM) untuk mengoptimalkan Implementasi Kurikulum Merdeka Mandiri.

"Penyusunan BPIKM Mandiri sangat diperlukan bagi sekolah untuk menyamakan persepsi dan pemahaman terkait pelaksanaan IKM Mandiri," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi usai meluncurkan BPIKM Mandiri di Surabaya, Selasa.

BPIKM memuat tuntunan sekaligus contoh-contoh perangkat Kurikulum Merdeka yang dapat diadopsi dan diadaptasikan oleh Satuan Pendidikan.

Bahkan dilengkapi video praktik baik pembelajaran terdeferensiasi dan pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dari berbagai SMA di Jatim.

"Buku ini disusun dengan mengadaptasi berbagai naskah Kurikulum Merdeka yang disediakan oleh pemerintah. Dari praktik baik sekolah penggerak dan praktik baik dari berbagai pelatihan yang telah diselenggarakan sejak kurikulum ini dicetuskan sesuai dengan karakteristik dan keberagaman SMA di Jatim," ujarnya.

Wahid mengatakan sekolah bisa memilih tiga opsi IKM Mandiri yakni, Mandiri Belajar (IKM1), Mandiri Berubah (IKM2) dan Mandiri Berbagi (IKM3). 

Di Jatim, kata dia, sebanyak 1.047 lembaga SMA telah menjadi pelaksanaan Kurikulum Merdeka Mandiri, salah satu alasannya karena sekolah diberi keluwesan dalam pengembangan pembelajaran dan asesmen sesuai dengan karakteristik sekolahnya masing-masing.

Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Jatim Ety Praweti mengatakan sebagai pelengkap BPIKM, pihanya meluncurkan Elektronik Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (E-KOSP).

Aplikasi ini merupakan pengembangan dari Elektronik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (e-KTSP).

"Melalui e-KTSP sekolah dapat dengan mudah  mendapatkan legalitas sehingga tidak harus berbondong-bondong ke kantor dinas dengan membawa setumpuk berkas. Jadi lebih efektif dan efisien," ucapnya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022