Rektor Universitas Airlangga Surabaya Prof.  Mohammad Nasih menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo telah memberi nama "Inavac" untuk vaksin Merah Putih sehingga ke depan lebih mudah menyebutnya.

"Ada dua vaksin COVID-19 buatan Indonesia yang diberi nama oleh Presiden. Untuk vaksin Merah Putih diberi nama Inavac, sedangkan yang dibuat oleh BUMN diberi nama Indovac," ujarnya di Surabaya, Sabtu.

Saat ini, kata dia, progres vaksin Merah Putih "Inavac" masih dalam tahap uji klinik, atau diuji coba kepada manusia fase 3, yang berlangsung sejak 27 Juni lalu setelah memperoleh izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
 
Sebelumnya, telah melalui uji klinik fase 1 yang dimulai pada 8 Februari 2022 terhadap sebanyak 90 subjek relawan, lalu  uji klinik fase 2 yang dimulai pada 27 Maret 2022 terhadap sebanyak 405 subjek.

Pada uji klinik fase 3, lanjut Prof Nasih, vaksin Inavac disuntikkan kepada sebanyak  5.000 subjek relawan.

Rektor Nasih menyampaikan, setelah menyelesaikan tahapan uji klinik fase 1, 2 dan 3 maka selanjutnya masih akan dievaluasi minimal selama tiga bulan untuk membuktikan keamanan dan khasiat vaksin.

Setelah semua tahapan tersebut dinyatakan lulus maka vaksin siap diproduksi massal oleh PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga memastikan Presiden telah memberi nama vaksin buatan Unair itu.

"Sebagai warga Jatim, tentu bangga bahwa Unair sudah bisa memberi kontribusi sangat signifikan bagi perlindungan kesehatan masyarakat Indonesia dan dunia," ucapnya.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut berharap Unair juga bisa melanjutkan sukses dengan menciptakan inovasi-inovasi lainnya.

"Kontribusi demi kontribusi telah diberikan. Tentu ini kekuatan yang sangat signifikan bagi Indonesia. Mudah-mudahan Unair bisa mencapai target menjadi kampus terbaik 100 besar di dunia," ujar Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) Unair tersebut

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022