Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menjalin kerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya untuk menyukseskan pelaksanaan vaksin merah putih di wilayah itu sebagai upaya untuk meningkatkan kekebalan komunitas warga dan mencegah penyebaran COVID-19.

Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menuturkan kesepakatan kerja sama antara Pemkab Pamekasan dengan Unair Surabaya itu saat tim Rumah Sakit Unair Surabaya melakukan kunjungan ke Pamekasan pada akhir Juli 2022.

"Kami berdiskusi seputar kesehatan dan upaya mencegah penyebaran COVID-19, lalu timbul kesepakatan bersama untuk bekerjasama," kata Baddrut Tamam di Pamekasan, Jawa Timur, Rabu.

Ia menjelaskan Pemkab Pamekasan merasa terpanggil untuk ikut membantu menyukseskan program vaksinasi merah putih tersebut karena beberapa pertimbangan.

"Salah satunya karena vaksin ini merupakan produk dalam negeri," ujar bupati.

Selain itu, sambung dia, cakupan vaksinasi di Kabupaten Pamekasan saat ini masih tergolong rendah untuk dosis 2 dan dosis 3 atau vaksin penguat.

Sehingga, sambung bupati, apabila ada pihak-pihak yang ingin membantu menyukseskan penyebaran cakupan vaksin COVID-19 di Kabupaten Pamekasan, maka pemkab wajib menyambut dengan dan menyukseskan program tersebut.

"Karena ada kesamaan kepentingan. Pemkab Pamekasan berkepentingan agar kekebalan komunitas masyarakat tercipta di kabupaten ini, sedangkan Unair memiliki kepentingan yang sama," kata dia.

Sebelumnya, Manajer Hukum Rumah Sakit Unair Surabaya Faizal Kurniawan mengungkapkan, kerja sama dengan pemkab di Jawa Timur bukan hanya dengan Pemkab Pamekasan akan tetapi juga dengan sejumlah kabupaten lain.

Ia juga menjelaskan, bahwa vaksin merah tersebut telah menjalani uji klinis dan mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama (Kemenag) RI.

Menurutnya, vaksin merah putih merupakan vaksin hasil karya anak bangsa mulai dari proses awal hingga akhir dengan melewati tahapan yang cukup panjang. Termasuk uji coba tahap satu, dua dan tahap tiga setelah akhirnya resmi diluncurkan sebagai vaksin yang aman.

"Saat ini, realisasi vaksin merah putih telah melampaui 2.100 subjek dari target awal 4.000 subjek vaksinasi," katanya, kala itu.

"Kami melihat potensi Pamekasan di desa-desa luar biasa, dan program Pamekasan saat ini memang luar biasa. Namun, mungkin ada yang belum tervaksin sedapatnya bisa menjadi relawan subjek vaksin," katanya, menambahkan.

Ia juga meminta dukungan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan serta partisipasi masyarakat secara umum agar realisasi vaksin merah putih berjalan dengan baik.

"Kami mengharap dengan sangat bisa mensukseskan bersama-sama vaksin merah putih. Memang target sebelum tanggal 17 Agustus sudah bisa diluncurkan menjadi vaksin anak negeri dan kita ikut bangga mempunyai vaksin yang tidak impor, tetapi memproduksi sendiri karya anak bangsa," kata dia.

Pemkab Pamekasan menargetkan, warga yang akan menjadi sasaran vaksin merah putih itu adalah warga Pamekasan yang tersebar di 178 desa dan 11 kelurahan di 13 kecamatan.

Menurut data Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Pamekasan, saat ini cakupan vaksinasi dosis 1 di Pamekasan mencapai 73,07 persen, dosis 2 sebesar 34,64 persen, dan dosis 3 sebanyak 4 persen.

"Kami yakin dengan kerja sama ini, maka cakupan vaksinasi di kabupaten ini akan lebih luas lagi, dengan harapan kekebalan komunitas warga tentunya akan meningkat pula," ujar Kepala Dinkes Pamekasan Saifuddin.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022