Tim gabungan dari unsur TNI dan petugas medis Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang, Jawa Timur kini mulai menggencarkan kembali vaksin COVID-19 dari rumah ke rumah menyusul meningkatnya kasus aktif COVID-19 di sejumlah kabupaten di Madura akhir-akhir ini.
"COVID-19 belum bebas, bahkan di beberapa daerah ada yang mengalami peningkatan kasus aktif, sehingga upaya jemput bola dalam mencegah penyebaran perlu dilakukan," kata Komandan Kodim 0828 Sampang Letkol Czi Suprobo Harjo Subroto di Sampang, Jawa Timur, Minggu.
Karena itu, sambung dia, pihaknya perlu menggerakkan para personel TNI untuk membantu petugas dalam melakukan vaksinasi bagi warga Sampang yang belum divaksin COVID-19.
Menurut Dandim, untuk meningkatkan cakupan vaksinasi itu, maka perlu upaya serentak dan kerja sama lintas sektor, termasuk datang secara langsung ke rumah-rumah warga.
"Koramil kami instruksikan untuk mengawal ini, dengan menggerakkan para personel yang bertugas di masing-masing desa," katanya.
Pada Minggu (24/7/2022) vaksinasi COVID-19 dari rumah ke rumah digelar Koramil Camplong, Sampang bersama juru vaksin dari Puskesmas Camplong.
Petugas datang ke rumah-rumah warga, menyampaikan sosialisasi tentang pentingnya meningkatkan kekebalan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit, termasuk virus COVID-19.
Babinsa Camplong Serma Mu'i, saat mendatangi rumah-rumah warga di desa itu, memang ada warga yang menolak untuk divaksin dengan berbagai alasan.
"Bagi yang menolak, kami memberikan penjelasan, bahwa vaksin itu bukan untuk membunuh, akan tetapi untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan menciptakan kekebalan komunitas," katanya, menuturkan.
Anggota TNI ini lalu mencontohkan seperti wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Di sini kan ada sapi yang tidak terkena penyakit setelah divaksin, meskipun di kandang tetangga ada terserang penyakit?, Nah, vaksin COVID-19 fungsinya sama seperti vaksin PMK itu," kata Babinsa ini menuturkan seperti yang disampaikan kepada warga.
Ternyata, sambung dia, setelah mencontohkan wabah PMK pada sapi tersebut, warga banyak yang bersedia divaksin COVID-19.
"Ternyata, bagi warga desa di sini mengambil contoh penyakit pada sapi, lebih ampuh. Dulu sulit sekali menyadarkan," ujar Mu'i.
Berdasarkan rilis Dinas Kesehatan Pemkab Sampang, hingga 23 Juli 2022, jumlah warga yang terpapar COVID-19 terdata sebanyak 3.580 orang, 3.414 orang sembuh, 165 orang meninggal dunia, dengan jumlah kasus aktif sebanyak satu orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"COVID-19 belum bebas, bahkan di beberapa daerah ada yang mengalami peningkatan kasus aktif, sehingga upaya jemput bola dalam mencegah penyebaran perlu dilakukan," kata Komandan Kodim 0828 Sampang Letkol Czi Suprobo Harjo Subroto di Sampang, Jawa Timur, Minggu.
Karena itu, sambung dia, pihaknya perlu menggerakkan para personel TNI untuk membantu petugas dalam melakukan vaksinasi bagi warga Sampang yang belum divaksin COVID-19.
Menurut Dandim, untuk meningkatkan cakupan vaksinasi itu, maka perlu upaya serentak dan kerja sama lintas sektor, termasuk datang secara langsung ke rumah-rumah warga.
"Koramil kami instruksikan untuk mengawal ini, dengan menggerakkan para personel yang bertugas di masing-masing desa," katanya.
Pada Minggu (24/7/2022) vaksinasi COVID-19 dari rumah ke rumah digelar Koramil Camplong, Sampang bersama juru vaksin dari Puskesmas Camplong.
Petugas datang ke rumah-rumah warga, menyampaikan sosialisasi tentang pentingnya meningkatkan kekebalan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit, termasuk virus COVID-19.
Babinsa Camplong Serma Mu'i, saat mendatangi rumah-rumah warga di desa itu, memang ada warga yang menolak untuk divaksin dengan berbagai alasan.
"Bagi yang menolak, kami memberikan penjelasan, bahwa vaksin itu bukan untuk membunuh, akan tetapi untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan menciptakan kekebalan komunitas," katanya, menuturkan.
Anggota TNI ini lalu mencontohkan seperti wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Di sini kan ada sapi yang tidak terkena penyakit setelah divaksin, meskipun di kandang tetangga ada terserang penyakit?, Nah, vaksin COVID-19 fungsinya sama seperti vaksin PMK itu," kata Babinsa ini menuturkan seperti yang disampaikan kepada warga.
Ternyata, sambung dia, setelah mencontohkan wabah PMK pada sapi tersebut, warga banyak yang bersedia divaksin COVID-19.
"Ternyata, bagi warga desa di sini mengambil contoh penyakit pada sapi, lebih ampuh. Dulu sulit sekali menyadarkan," ujar Mu'i.
Berdasarkan rilis Dinas Kesehatan Pemkab Sampang, hingga 23 Juli 2022, jumlah warga yang terpapar COVID-19 terdata sebanyak 3.580 orang, 3.414 orang sembuh, 165 orang meninggal dunia, dengan jumlah kasus aktif sebanyak satu orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022