Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menggandeng United States Agency for Internasional Development (USAID), melalui program Momentum Private Healthcare Delivery (MPHD), sebagai upaya menurunkan angka kematian ibu dan anak.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengemukakan penurunan angka kematian ibu (AKI) serta angka kematian bayi (AKB) menjadi salah satu fokus kerja dari pemerintah kabupaten di bawah kepemimpinannya. Program MPHD akan lebih kuat ketika Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri juga terus bekerja sama dengan rumah sakit swasta, puskesmas, hingga klinik yang ada di wilayahnya.
"Saya minta dinas kesehatan buat semacam perjanjian kerja sama dengan rumah sakit swasta untuk menurunkan AKI dan AKB," kata bupati di Kediri, Minggu.
Ia menambahkan, MPHD saat ini fokus pada peningkatan fasilitas dan pelayanan di rumah sakit swasta. Dengan itu diharapkan mampu benar-benar menekan AKI dan AKB, terutama di wilayah Kabupaten Kediri.
Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, pada 2022 ini angka kematian ibu sejumlah enam orang, sedangkan angka kematian bayi sejumlah 58 anak.
Dirinya juga mengatakan perlunya sosialisasi program tersebut ke berbagai fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Kediri.
"Perlu ada sosiliasasi di fasilitas kesehatan, sehingga muncul komitmen dan tanggung jawab bersama dalam menangani persoalan AKI dan AKB ini," kata Mas Bup, sapaan akrabnya.
Pihaknya meyakini kerja sama bersama USAID dalam program MPHD ini, upaya penurunan AKI dan AKB di Kabupaten Kediri bisa lebih maksimal. Diharapkan, dengan program tersebut semakin bisa menekan kasus kematian ibu dan anak.
Sementara itu, Penanggung Jawab Program MPHD Jawa Timur Meytha Nurani menjelaskan pihaknya mengembangkan program tersebut yang meliputi beberapa daerah di Jawa Timur, salah satunya Kabupaten Kediri.
Ada beberapa sasaran fasilitas kesehatan dalam program ini, termasuk pada bidan yang praktik mandiri.
"Di Kabupaten Kediri sendiri sasaran (MPHD) ada di tiga rumah sakit swasta, tiga klinik dan tiga bidan praktik mandiri," kata Meytha Nurani.
Meytha berharap langkah bersama Pemerintah Kabupaten Kediri dalam mengatasi persoalan kematian ibu dan bayi ini bisa di tekan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengemukakan penurunan angka kematian ibu (AKI) serta angka kematian bayi (AKB) menjadi salah satu fokus kerja dari pemerintah kabupaten di bawah kepemimpinannya. Program MPHD akan lebih kuat ketika Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri juga terus bekerja sama dengan rumah sakit swasta, puskesmas, hingga klinik yang ada di wilayahnya.
"Saya minta dinas kesehatan buat semacam perjanjian kerja sama dengan rumah sakit swasta untuk menurunkan AKI dan AKB," kata bupati di Kediri, Minggu.
Ia menambahkan, MPHD saat ini fokus pada peningkatan fasilitas dan pelayanan di rumah sakit swasta. Dengan itu diharapkan mampu benar-benar menekan AKI dan AKB, terutama di wilayah Kabupaten Kediri.
Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, pada 2022 ini angka kematian ibu sejumlah enam orang, sedangkan angka kematian bayi sejumlah 58 anak.
Dirinya juga mengatakan perlunya sosialisasi program tersebut ke berbagai fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Kediri.
"Perlu ada sosiliasasi di fasilitas kesehatan, sehingga muncul komitmen dan tanggung jawab bersama dalam menangani persoalan AKI dan AKB ini," kata Mas Bup, sapaan akrabnya.
Pihaknya meyakini kerja sama bersama USAID dalam program MPHD ini, upaya penurunan AKI dan AKB di Kabupaten Kediri bisa lebih maksimal. Diharapkan, dengan program tersebut semakin bisa menekan kasus kematian ibu dan anak.
Sementara itu, Penanggung Jawab Program MPHD Jawa Timur Meytha Nurani menjelaskan pihaknya mengembangkan program tersebut yang meliputi beberapa daerah di Jawa Timur, salah satunya Kabupaten Kediri.
Ada beberapa sasaran fasilitas kesehatan dalam program ini, termasuk pada bidan yang praktik mandiri.
"Di Kabupaten Kediri sendiri sasaran (MPHD) ada di tiga rumah sakit swasta, tiga klinik dan tiga bidan praktik mandiri," kata Meytha Nurani.
Meytha berharap langkah bersama Pemerintah Kabupaten Kediri dalam mengatasi persoalan kematian ibu dan bayi ini bisa di tekan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022