Pemasangan "sambung tuwuh" (pelengkap sakral dalam upacara pernikahan adat Jawa) terbanyak yang diselenggarakan Pemkot Madiun, Jawa Timur sebagai rangkaian peringatan HUT ke-104 kota itu memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Piagam penghargaan MURI itu diserahkan oleh MURI Representative, Sri Widayati kepada Wali Kota Madiun Maidi bertepatan dengan kegiatan nikah massal bertajuk "Medioen Mantu 2022" di halaman Balai Kota Madiun, Kamis.

"Dari rencana disiapkan sebanyak 104 sambung tuwuh sesuai angka usia Kota Madiun, namun setelah diverifikasi, ternyata ada 201 sambung tuwuh yang terpasang berjajar di sepanjang Jalan Pahlawan dan ini merupakan prosesi adat pemasangan sambung tuwuh terbanyak di Indonesia," ujar Sri Widayati.



Menurut dia, MURI juga mengapresiasi karena kegiatan Medioen Mantu 2022 tersebut, tidak meninggalkan prosesi adat dan budaya, yakni dengan pemasangan sambung tuwuh yang merupakan simbol kuat dalam pernikahan Jawa.

Sambung tuwuh terdiri atas setandan pisang raja beserta pohonnya, cengkir (kelapa yang masih sangat muda) gading, daun beringin, dan kemuning.

"Sambung tuwuh memiliki filosofi menyambung kehidupan agar tetap diberi kelancaran dalam segala hal, baik di kehidupan dunia maupun akhirat. Luar biasa. Rekor kali ini kita catat sebagai rekor dunia dengan urutan ke-10.435 sebagai pemasangan sambung tuwuh terbanyak pertama di Indonesia," katanya.

Ia menambahkan pemasangan sambung tuwuh terbanyak ini menjadi rekor ke-8 yang berhasil diraih Kota Madiun. Sebelumnya, Kota Madiun pernah mencatatkan tujuh rekor MURI, yakni pameran gambar kodok terbanyak dengan 49.914 gambar pada Februari 2006, kegiatan menempel gambar dengan tema kekayaan laut dengan media daur ulang di atas kain terpanjang pada November 2006.

Kota Madiun juga pernah mengukir rekor dengan rangkaian sambal pecel terpanjang, yakni 1.292 meter di tahun 2007. Berikutnya, Kota Madiun pernah membuat rekor madu mongso terpanjang 1.700 meter pada Desember 2011. Selain itu, juga mencatatkan rekor dengan sajian makanan khas nasi pecel sebanyak 16.825 pecel pincuk di tahun 2018.

Wali Kota Madiun Maidi mengaku bangga atas kegiatan itu. Melalui kegiatan tersebut cita-cita Pemkot Madiun untuk kembali mencatat rekor dunia akhirnya terwujud.

Penghargaan yang diraih itu tidak lepas dari peran serta semua pihak. Utamanya Dinas Pendidikan dan pihak sekolah yang diberikan tugas untuk mencari sambung tuwuh sebagai syarat menggelar hajatan pernikahan.



"Dari rencana 104, ada 201, sehingga kita tercatat di MURI. Ini kegiatan yang banyak manfaatnya. Walaupun ini kota, tapi kita tidak meninggalkan budaya. Makanya, kita pupuk dan kita lestarikan," kata Maidi.

Kegiatan Medioen Mantu 2022 diikuti oleh sembilan pasangan pengantin. Prosesi akad nikah difasilitasi Pemkot Madiun yang dilakukan di rumah dinas Wali Kota Madiun. Dari sembilan pasang yang mengikuti, empat pasangan diantaranya berasal dari Kecamatan Taman, tiga pasangan dari Kecamatan Manguharjo, dan dua pasangan dari Kecamatan Kartoharjo. Pasangan tertua, yakni Djumino (57) dan Lasmiyati (54).

Usai akad nikah, kegiatan dilanjutkan resepsi di rumah dinas wali kota dan selanjutnya mereka dikirab menggunakan kereta kuda dari rumah dinas menuju ke Balai Kota Madiun untuk menyaksikan pemberian rekor MURI atas pemasangan sambung tuwuh terbanyak kepada Pemkot Madiun. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022