Pemerintah Kota Surabaya mendukung gagasan Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) yang memasukkan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) pada kurikulum tahun 2023.
"Ini supaya ideologi anak-anak dan pemuda Kota Surabaya ke depannya lebih baik lagi dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam hidup bermasyarakat," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Surabaya Maria Theresia Ekawati Rahayu di Surabaya, Rabu.
Maria menjelaskan dalam meningkatkan kesadaran mengenai wawasan kebangsaan dan nasionalisme ini, Pemkot Surabaya bukan hanya menyasar masyarakat dewasa dan tua saja, melainkan juga kepada anak-anak muda di kota besar.
Bangkesbangpol tidak sendiri dalam pemberian materi wawasan kebangsaan dan nasionalisme kepada anak muda tetapi juga bersama Dinas Pendidikan (Dispendik) dan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga serta Pariwisata (DKKORP) Surabaya.
"Tentu, kami bersama Dispendik dan DKKORP karena materi wawasan kebangsaan dan nasionalisme ini penting bagi anak-anak dan pemuda di Kota Surabaya," ujar Maria.
Menurut dia, meningkatkan wawasan kebangsaan dan nasionalisme di kalangan anak-anak dan pemuda diperlukan karena di era serba modern dan digitalisasi saat ini, tentunya sangat berpengaruh kepada mereka.
Selain itu, pihaknya juga terus memberikan peningkatan wawasan kebangsaan dan nasionalisme kepada para pengurus rukun warga (RW) dari sejumlah wilayah kelurahan di Kota Pahlawan. Terakhir kegiatan digelar di Kecamatan Krembangan, Surabaya pada Selasa (21/6).
Menurut dia, Bakesbangpol sengaja mengundang perwakilan pengurus RW dari masing-masing kelurahan karena mereka dinilai memiliki peran penting dan berhadapan langsung dengan masyarakat.
"Harapannya para pengurus RW yang kami undang itu nanti bisa menyampaikan materi yang telah kami berikan, tujuannya agar masyarakat semakin sadar dan peduli pentingnya menjaga stabilitas dan ketentraman di Kota Surabaya," kata Maria.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Ini supaya ideologi anak-anak dan pemuda Kota Surabaya ke depannya lebih baik lagi dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam hidup bermasyarakat," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Surabaya Maria Theresia Ekawati Rahayu di Surabaya, Rabu.
Maria menjelaskan dalam meningkatkan kesadaran mengenai wawasan kebangsaan dan nasionalisme ini, Pemkot Surabaya bukan hanya menyasar masyarakat dewasa dan tua saja, melainkan juga kepada anak-anak muda di kota besar.
Bangkesbangpol tidak sendiri dalam pemberian materi wawasan kebangsaan dan nasionalisme kepada anak muda tetapi juga bersama Dinas Pendidikan (Dispendik) dan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga serta Pariwisata (DKKORP) Surabaya.
"Tentu, kami bersama Dispendik dan DKKORP karena materi wawasan kebangsaan dan nasionalisme ini penting bagi anak-anak dan pemuda di Kota Surabaya," ujar Maria.
Menurut dia, meningkatkan wawasan kebangsaan dan nasionalisme di kalangan anak-anak dan pemuda diperlukan karena di era serba modern dan digitalisasi saat ini, tentunya sangat berpengaruh kepada mereka.
Selain itu, pihaknya juga terus memberikan peningkatan wawasan kebangsaan dan nasionalisme kepada para pengurus rukun warga (RW) dari sejumlah wilayah kelurahan di Kota Pahlawan. Terakhir kegiatan digelar di Kecamatan Krembangan, Surabaya pada Selasa (21/6).
Menurut dia, Bakesbangpol sengaja mengundang perwakilan pengurus RW dari masing-masing kelurahan karena mereka dinilai memiliki peran penting dan berhadapan langsung dengan masyarakat.
"Harapannya para pengurus RW yang kami undang itu nanti bisa menyampaikan materi yang telah kami berikan, tujuannya agar masyarakat semakin sadar dan peduli pentingnya menjaga stabilitas dan ketentraman di Kota Surabaya," kata Maria.
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022