Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor berkeliling desa di kabupaten setempat untuk menyalurkan zakat fitrah berupa beras sebanyak 30 ton yang dikumpulkan Baznas Sidoarjo pada Ramadhan 1443 Hijriah.
"Semoga zakat ini dapat sedikit membantu kebutuhan masyarakat," kata pria yang akrab disapa Gus Muhdlor dalam keterangan pers, Jumat.
Dalam pembagian zakat tersebut, bupati berkeliling desa di Sidoarjo, di antaranya Desa Mojoruntut, Kecamatan Krembung. Kemudian dilakukan di lima desa di Kecamatan Tarik, yakni di Desa Janti, Banjar Ungu, Kemuning dan Kedung Bocok serta Singagalih.
Zakat fitrah juga diberikan Gus Muhdlor di Desa Grogol dan Tlasih, Kecamatan Tulangan, dan Desa Tanjekwagir, Kecamatan Krembung.
Gus Muhdlor menyampaikan beras zakat fitrah yang berhasil dikumpulkan oleh Baznas Sidoarjo sebagai besar diperoleh dari para ASN di lingkungan Kabupaten Sidoarjo serta dari masyarakat.
Gus Muhdlor mengatakan selain untuk menyalurkan beras zakat, kedatangannya juga untuk meninjau pembangunan yang ada di desa dan mengetahui permasalahan yang ada di desa langsung dari warga.
"Seperti permasalahan jalan berlubang. Karena, lewat cara seperti ini penanganan permasalahan pembangunan yang ada di desa akan cepat terselesaikan," katanya.
Ia mengatakan dari laporan yang masuk tersebut akan dievaluasi bersama-sama dan akan ditindaklanjuti langsung sesuai dengan aspirasi di bawah.
"Ada macam-macam aspirasinya, ada permasalahan jalan, KIS, PJU maupun masalah hama, ini akan kami kumpulkan di coffee morning setiap kepala OPD hadir dan akan kami bahas bersama-sama, dan saya yakin akan lebih cepat penanganannya," ujarnya.
Plt Ketua Baznas Sidoarjo Ilhamuddin yang mendampingi Gus Muhdlor mengatakan pendistribusian beras zakat diprioritaskan di enam wilayah kecamatan yang masuk data kantong-kantong kemiskinan di Kabupaten Sidoarjo.
Antara lain, di Kecamatan Balongbendo, Tarik, Krembung, Tulangan, Jabon dan Kecamatan Gedangan. Sedangkan jumlah desa penerima beras zakat di setiap kecamatan berbeda-beda dengan total keseluruhan ada 18 desa.
"Setiap desa kami berikan 300 kantong beras zakat fitrah. setiap kantong beratnya 4 kilogram,” ucap Ilhamuddin.
Ilhamuddin mengatakan pendistribusian beras zakat fitrah langsung dilakukan oleh petugas Baznas Sidoarjo ke balai desa setempat. Hal seperti ini telah dilakukannya sejak pandemi COVID-19. Langkah tersebut diambil untuk mencegah kerumunan masyarakat yang berdampak pada penyebaran COVID-19, dan tahun ini penyerahan beras zakat fitrah disampaikan langsung oleh bupati Sidoarjo.
"Bila sebelumnya pendistribusian masih dipusatkan di pendopo Kabupaten Sidoarjo, sejak adanya COVID-19, pendistribusiannya dilakukan langsung di setiap desa, dan baru tahun ini pak bupati menyerahkan langsung kepada fakir miskin,"ujarnya.
Mantan Kabag Kesra Pemkab Sidoarjo itu mengatakan perolehan beras zakat tahun ini lebih banyak bila dibandingkan Ramadhan tahun lalu. Oleh karenanya, tahun ini jumlah beras zakat yang diterima setiap desa prioritas lebih banyak daripada tahun lalu. Tahun ini Baznas Sidoarjo mampu memberikan 300 kantong. Sedangkan pada tahun lalu hanya 100 kantong.
Ilhamuddin mengatakan Baznas Sidoarjo juga baru saja mendistribusikan bantuan berupa sarung dan uang kepada penjaga makam, penjaga masjid dan penjaga kantor desa. Selain itu, bantuan itu juga diberikan kepada penjaga kantor kecamatan 2 orang dan penjaga kantor KUA 2 orang.
"Semoga bantuan yang kami salurkan bagi warga Sidoarjo ini bisa bermanfaat bagi mereka saat merayakan hari raya Idul Fitri 1443 H," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Semoga zakat ini dapat sedikit membantu kebutuhan masyarakat," kata pria yang akrab disapa Gus Muhdlor dalam keterangan pers, Jumat.
Dalam pembagian zakat tersebut, bupati berkeliling desa di Sidoarjo, di antaranya Desa Mojoruntut, Kecamatan Krembung. Kemudian dilakukan di lima desa di Kecamatan Tarik, yakni di Desa Janti, Banjar Ungu, Kemuning dan Kedung Bocok serta Singagalih.
Zakat fitrah juga diberikan Gus Muhdlor di Desa Grogol dan Tlasih, Kecamatan Tulangan, dan Desa Tanjekwagir, Kecamatan Krembung.
Gus Muhdlor menyampaikan beras zakat fitrah yang berhasil dikumpulkan oleh Baznas Sidoarjo sebagai besar diperoleh dari para ASN di lingkungan Kabupaten Sidoarjo serta dari masyarakat.
Gus Muhdlor mengatakan selain untuk menyalurkan beras zakat, kedatangannya juga untuk meninjau pembangunan yang ada di desa dan mengetahui permasalahan yang ada di desa langsung dari warga.
"Seperti permasalahan jalan berlubang. Karena, lewat cara seperti ini penanganan permasalahan pembangunan yang ada di desa akan cepat terselesaikan," katanya.
Ia mengatakan dari laporan yang masuk tersebut akan dievaluasi bersama-sama dan akan ditindaklanjuti langsung sesuai dengan aspirasi di bawah.
"Ada macam-macam aspirasinya, ada permasalahan jalan, KIS, PJU maupun masalah hama, ini akan kami kumpulkan di coffee morning setiap kepala OPD hadir dan akan kami bahas bersama-sama, dan saya yakin akan lebih cepat penanganannya," ujarnya.
Plt Ketua Baznas Sidoarjo Ilhamuddin yang mendampingi Gus Muhdlor mengatakan pendistribusian beras zakat diprioritaskan di enam wilayah kecamatan yang masuk data kantong-kantong kemiskinan di Kabupaten Sidoarjo.
Antara lain, di Kecamatan Balongbendo, Tarik, Krembung, Tulangan, Jabon dan Kecamatan Gedangan. Sedangkan jumlah desa penerima beras zakat di setiap kecamatan berbeda-beda dengan total keseluruhan ada 18 desa.
"Setiap desa kami berikan 300 kantong beras zakat fitrah. setiap kantong beratnya 4 kilogram,” ucap Ilhamuddin.
Ilhamuddin mengatakan pendistribusian beras zakat fitrah langsung dilakukan oleh petugas Baznas Sidoarjo ke balai desa setempat. Hal seperti ini telah dilakukannya sejak pandemi COVID-19. Langkah tersebut diambil untuk mencegah kerumunan masyarakat yang berdampak pada penyebaran COVID-19, dan tahun ini penyerahan beras zakat fitrah disampaikan langsung oleh bupati Sidoarjo.
"Bila sebelumnya pendistribusian masih dipusatkan di pendopo Kabupaten Sidoarjo, sejak adanya COVID-19, pendistribusiannya dilakukan langsung di setiap desa, dan baru tahun ini pak bupati menyerahkan langsung kepada fakir miskin,"ujarnya.
Mantan Kabag Kesra Pemkab Sidoarjo itu mengatakan perolehan beras zakat tahun ini lebih banyak bila dibandingkan Ramadhan tahun lalu. Oleh karenanya, tahun ini jumlah beras zakat yang diterima setiap desa prioritas lebih banyak daripada tahun lalu. Tahun ini Baznas Sidoarjo mampu memberikan 300 kantong. Sedangkan pada tahun lalu hanya 100 kantong.
Ilhamuddin mengatakan Baznas Sidoarjo juga baru saja mendistribusikan bantuan berupa sarung dan uang kepada penjaga makam, penjaga masjid dan penjaga kantor desa. Selain itu, bantuan itu juga diberikan kepada penjaga kantor kecamatan 2 orang dan penjaga kantor KUA 2 orang.
"Semoga bantuan yang kami salurkan bagi warga Sidoarjo ini bisa bermanfaat bagi mereka saat merayakan hari raya Idul Fitri 1443 H," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022