Pendaftar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya tahun ini mencapai 31.000 siswa atau mengalami peningkatan 13,7 persen dibanding tahun 2021 lalu. 

"Jumlah ini meningkat 13,7 persen dibanding tahun 2021. Tahun lalu ada sebanyak 27 ribu sekian siswa," ujar Rektor Unair, Prof. Mohammad Nasih di Surabaya, Kamis. 

Dia mengatakan banyaknya peminat atau pendaftar Unair pada jalur SBMPTN ini tentunya membuat persaingan sangat ketat. Sebab daya tampung yang diterima hanya 1.884 mahasiswa dan keketatannya mencapai 6,06 persen. 

Pada program studi bidang Saintek yang paling diminati ialah Kedokteran. Peminat prodi ini mencapai 3.150 orang. Disusul Farmasi 1.873 peminat, Kesehatan Masyarakat 1.556 peminat, Keperawatan 1.493 peminat dan Kedokteran Gigi 1.431 peminat. 

"Sedangkan prodi bidang Soshum Unair, peminat terbanyak yaitu Psikologi sebanyak 1.965 orang. Kemudian Ilmu Hukum 1.652 peminat, Manajemen 1.537 peminat, Ilmu Komunikasi 1.252 peminat serta Akuntansi 936 peminat," ujarnya. 

Dari jumlah peminat tersebut, keketatan tertinggi bidang Saintek yakni prodi Kebidanan 4,35 persen, Farmasi 4 persen, Gizi 3,81 persen, Sistem Informasi 3,69 persen dan 2,38 persen. 

Bidang Soshum, prodi Ilmu Hukum 5,45 persen, Ilmu Hubungan Internasional 5,20 persen, Manajemen 4,88 persen, Psikologi 3,66 persen dan Ilmu Komunikasi 3,59 persen. 

"Kawan-kawan siapkan diri. Persaingan ketat, jangan leha-leha. Harus fokus, persaingannya luar biasa," ucapnya. 

Karena ketatnya persaingan yang ada, diperikarakan banyak yang akan tersisih. Bagi yang tersisih, kata dia, tak perlu berkecil hati. Sebab, ke depan Unair akan menyediakan jalur masuk melalui seleksi Mandiri. 

Seleksi ini dibagi menjadi tiga. Ada gelombang pertama dan kedua bagi pendaftar S1. Ada jalur mandiri khusus bagi D3 dan D4.

Supaya diterima di perguruan tinggi negeri yang diinginkan, Prof. Nasih juga memberikan tips. 

"Masuk perguruan tinggi perlu disesuaikan kemampuannya. Soal pekerjaan bisa disesuaikan nanti. Nikmati saja proses belajar sebaik-baiknya," katanya.  (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022