Pemerintah Kota Madiun menggelar wisata vaksin bagi anak-anak usia sekolah dasar (SD) guna menarik minat anak-anak usia 6 tahun hingga 11 tahun untuk divaksin COVID-19.
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan wisata vaksin dilakukan agar anak yang belum divaksin segera mendapat suntikan vaksin COVID-19 baik dosis 1 maupun 2. Sesuai rencana wisata vaksin digelar di Taman Sumber Wangi mulai Rabu (6/4).
"Besok Rabu (6/4) itu kan sekolah sudah masuk setelah libur awal puasa, jadi bus wisata kita menjemput anak-anak yang belum divaksin. Setelah vaksin mereka diajak keliling kota, selanjutnya dikembalikan lagi ke sekolahnya. Jadi namanya wisata vaksin Kota Madiun," ujar Wali Kota Maidi di Madiun, Jatim, Senin.
Menurut ia, kegiatan wisata vaksin tersebut dilakukan sebagai persiapan Lebaran. Harapannya, seluruh anak di Kota Madiun sudah tervaksin semua saat Idul Fitri nanti sehingga bisa terhindar dari penyebaran COVID-19.
Adapun untuk pelaksanaannya, Dinas Pendidikan akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan instansi terkait lainnya untuk melakukan pendataan anak-anak yang belum divaksin.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Madiun dr. Denik Wuryani mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan terkait data siswa yang belum divaksin. Juga, berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan terkait akomodasi bus wisata.
Sasaran wisata vaksin ini adalah anak usia 6-11 tahun. Kemungkinan wisata vaksin digelar dua hingga tiga hari. Sedangkan jenis vaksin yang disediakan sesuai ketentuan adalah Sinovac.
"Wisata vaksin kami sediakan untuk anak-anak usia 6-11 tahun. Tujuannya, untuk menuntaskan vaksinasi dosis satu dan dua. Jenis vaksinnya Sinovac," kata Denik.
Ia menjelaskan sejatinya capaian vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Kota Madiun sudah melebih target, bahkan mencapai 105 persen dari sasaran sebanyak 15.657 jiwa.
Namun, wisata vaksin itu merupakan bentuk fasilitasi Pemkot Madiun terhadap anak-anak yang saat ini belum mendapatkan penyuntikan vaksin. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kekebalan komunal atau "herd immunity".
Karenanya, pihak dinasnya tetap melaksanakan pemantauan hingga dipastikan tidak ada anak yang terlewat dari vaksin.
Terkait kegiatan gerai vaksinasi di Taman Sumber Wangi untuk umum juga dilakukan perpanjangan hingga 22 April 2022. Tidak hanya dosis 1 dan 2, di lokasi tersebut juga tersedia vaksinasi booster untuk WNI usia di atas 18 tahun.
"Hingga saat ini antusias masyarakat untuk divaksin sangat tinggi. Satu hari bisa mencapai 300-400 pengunjung. Kebanyakan di sore hari," kata dia.
Sesuai data, saat ini kasus penularan COVID-19 di Kota Madiun mulai melandai. Meski demikian, warga Kota Madiun diminta selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk menekan COVID-19.
Tercatat, secara keseluruhan di Kota Madiun kasus konfirmasi COVID-19 hingga Senin (4/4/2022) mencapai 10.090 orang. Dari jumlah itu, 9.513 orang telah sembuh, lima lainnya masih dalam perawatan, 26 orang isolasi mandiri, dan 546 orang meninggal dunia.
Jumlah konfirmasi baru pada Senin (4/4) tercatat nihil, sembuh 20 orang, dan meninggal dunia nihil. Sedang, jumlah pelacakan hari ini sebanyak delapan orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan wisata vaksin dilakukan agar anak yang belum divaksin segera mendapat suntikan vaksin COVID-19 baik dosis 1 maupun 2. Sesuai rencana wisata vaksin digelar di Taman Sumber Wangi mulai Rabu (6/4).
"Besok Rabu (6/4) itu kan sekolah sudah masuk setelah libur awal puasa, jadi bus wisata kita menjemput anak-anak yang belum divaksin. Setelah vaksin mereka diajak keliling kota, selanjutnya dikembalikan lagi ke sekolahnya. Jadi namanya wisata vaksin Kota Madiun," ujar Wali Kota Maidi di Madiun, Jatim, Senin.
Menurut ia, kegiatan wisata vaksin tersebut dilakukan sebagai persiapan Lebaran. Harapannya, seluruh anak di Kota Madiun sudah tervaksin semua saat Idul Fitri nanti sehingga bisa terhindar dari penyebaran COVID-19.
Adapun untuk pelaksanaannya, Dinas Pendidikan akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan instansi terkait lainnya untuk melakukan pendataan anak-anak yang belum divaksin.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Madiun dr. Denik Wuryani mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan terkait data siswa yang belum divaksin. Juga, berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan terkait akomodasi bus wisata.
Sasaran wisata vaksin ini adalah anak usia 6-11 tahun. Kemungkinan wisata vaksin digelar dua hingga tiga hari. Sedangkan jenis vaksin yang disediakan sesuai ketentuan adalah Sinovac.
"Wisata vaksin kami sediakan untuk anak-anak usia 6-11 tahun. Tujuannya, untuk menuntaskan vaksinasi dosis satu dan dua. Jenis vaksinnya Sinovac," kata Denik.
Ia menjelaskan sejatinya capaian vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Kota Madiun sudah melebih target, bahkan mencapai 105 persen dari sasaran sebanyak 15.657 jiwa.
Namun, wisata vaksin itu merupakan bentuk fasilitasi Pemkot Madiun terhadap anak-anak yang saat ini belum mendapatkan penyuntikan vaksin. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kekebalan komunal atau "herd immunity".
Karenanya, pihak dinasnya tetap melaksanakan pemantauan hingga dipastikan tidak ada anak yang terlewat dari vaksin.
Terkait kegiatan gerai vaksinasi di Taman Sumber Wangi untuk umum juga dilakukan perpanjangan hingga 22 April 2022. Tidak hanya dosis 1 dan 2, di lokasi tersebut juga tersedia vaksinasi booster untuk WNI usia di atas 18 tahun.
"Hingga saat ini antusias masyarakat untuk divaksin sangat tinggi. Satu hari bisa mencapai 300-400 pengunjung. Kebanyakan di sore hari," kata dia.
Sesuai data, saat ini kasus penularan COVID-19 di Kota Madiun mulai melandai. Meski demikian, warga Kota Madiun diminta selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk menekan COVID-19.
Tercatat, secara keseluruhan di Kota Madiun kasus konfirmasi COVID-19 hingga Senin (4/4/2022) mencapai 10.090 orang. Dari jumlah itu, 9.513 orang telah sembuh, lima lainnya masih dalam perawatan, 26 orang isolasi mandiri, dan 546 orang meninggal dunia.
Jumlah konfirmasi baru pada Senin (4/4) tercatat nihil, sembuh 20 orang, dan meninggal dunia nihil. Sedang, jumlah pelacakan hari ini sebanyak delapan orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022