Kalangan DPR mengapresiasi program Xpora dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) yang mampu membawa UMKM untuk go global, sebab sepanjang 2021 menyalurkan kredit sebesar Rp2,49 triliun melalui program Xpora.
“Saya kira Xpora menjadi angin segar bagi UMKM. Ini merupakan inovasi yang patut diapresiasi, terutama untuk menjadikan UMKM sebagai pilar pemulihan ekonomi,” ujar anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam, dalam siaran persnya yang diterima di Surabaya, Jumat.
Dengan program Xpora, kata dia, BNI cukup proaktif mempertemukan UMKM dan pasar luar negeri melalui agenda business matching, seperti awal Maret 2022 yang mempertemukan UMKM kopi di wilayah Jatim dengan pembeli dari Kanada, Filipina dan Jerman.
Menurut Mufti, Xpora BNI bisa menjadi contoh model bagaimana pemberdayaan UMKM berorientasi ekspor bisa dilakukan perbankan, karena bank BUMN mempunyai jaringan global luas, dan memang seharusnya ikut berperan memfasilitasi dan mendorong pemetaan potensi pasar ekspor, lalu dilayani pula pembiayaannya.
"Jadi membantu UMKM-nya itu terintegrasi, seperti Xpora ini,” ujarnya.
Mufti mengatakan, program Xpora BNI mampu meningkatkan optimisme publik terkait kemampuan UMKM kita untuk go global.
"Misalnya ada produsen batik yang bisa ekspor total sampai puluhan miliar. Juga ada produsen olahan ikan di Indonesia Timur yang akhirnya bisa ekspor. Ini membangun optimisme untuk pemulihan ekonomi,” kata politisi PDI Perjuangan itu.
Mufti berharap ke depan program Xpora perlu terus didorong, karena banyak sekali potensi UMKM yang bisa go global, tapi sebagian dari mereka belum tahu caranya dan BNI perlu terus memperluas pemberdayaan UMKM dengan orientasi utama go global.
"Kami kira ini penting bukan hanya untuk memajukan UMKM, tetapi juga bagian dari memperkuat posisi BNI sebagai bank global, karena otomatis dengan dorongan ekspor ini menunjukkan BNI memiliki solusi dan layanan keuangan ekspor, mempunyai ekosistem layanan keuangan global," kata Mufti yang juga mantan ketua HIPMI Jatim tersebut.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
“Saya kira Xpora menjadi angin segar bagi UMKM. Ini merupakan inovasi yang patut diapresiasi, terutama untuk menjadikan UMKM sebagai pilar pemulihan ekonomi,” ujar anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam, dalam siaran persnya yang diterima di Surabaya, Jumat.
Dengan program Xpora, kata dia, BNI cukup proaktif mempertemukan UMKM dan pasar luar negeri melalui agenda business matching, seperti awal Maret 2022 yang mempertemukan UMKM kopi di wilayah Jatim dengan pembeli dari Kanada, Filipina dan Jerman.
Menurut Mufti, Xpora BNI bisa menjadi contoh model bagaimana pemberdayaan UMKM berorientasi ekspor bisa dilakukan perbankan, karena bank BUMN mempunyai jaringan global luas, dan memang seharusnya ikut berperan memfasilitasi dan mendorong pemetaan potensi pasar ekspor, lalu dilayani pula pembiayaannya.
"Jadi membantu UMKM-nya itu terintegrasi, seperti Xpora ini,” ujarnya.
Mufti mengatakan, program Xpora BNI mampu meningkatkan optimisme publik terkait kemampuan UMKM kita untuk go global.
"Misalnya ada produsen batik yang bisa ekspor total sampai puluhan miliar. Juga ada produsen olahan ikan di Indonesia Timur yang akhirnya bisa ekspor. Ini membangun optimisme untuk pemulihan ekonomi,” kata politisi PDI Perjuangan itu.
Mufti berharap ke depan program Xpora perlu terus didorong, karena banyak sekali potensi UMKM yang bisa go global, tapi sebagian dari mereka belum tahu caranya dan BNI perlu terus memperluas pemberdayaan UMKM dengan orientasi utama go global.
"Kami kira ini penting bukan hanya untuk memajukan UMKM, tetapi juga bagian dari memperkuat posisi BNI sebagai bank global, karena otomatis dengan dorongan ekspor ini menunjukkan BNI memiliki solusi dan layanan keuangan ekspor, mempunyai ekosistem layanan keuangan global," kata Mufti yang juga mantan ketua HIPMI Jatim tersebut.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022