Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur mengajak warga Kota Madiun untuk tanggap dan waspada terhadap bencana yang rawan terjadi di wilayah setempat dengan menggelar pelatihan program Desa Tanggap Bencana (Destana).

Fasilitator Destana BPBD Jatim Muhammad Fathoni di Madiun, Sabtu, mengatakan program pelatihan destana tersebut bertujuan memberikan edukasi kepada  masyarakat terhadap kebencanaan, termasuk kajian risiko bencana.

"Kami ajak peserta untuk membuat peta kerentanan bencana di wilayahnya. Sehingga, mereka tahu cara pencegahannya," ujar Fathoni saat kegiatan pelatihan program Destana di Kelurahan Kanigoro Kota Madiun.

Menurut dia, melalui pengetahuan peta risiko bencana, nantinya juga bisa menjadi acuan bagi peserta untuk mencari solusi terbaik dari setiap permasalahan kebencanaan yang terjadi di wilayahnya.

"Diharapkan, program ini bisa memberikan manfaat bagi warga serta mengurangi risiko bencana, khususnya di wilayah Kota Madiun," kata dia.

Plt. Lurah Kanigoro Waidi mengatakan pelatihan program Destana digelar selama tanggal 17-23 Maret 2022 dan diikuti oleh anggota linmas, ketua RT, serta tokoh pemuda di kelurahan setempat.

"Melalui pelatihan ini, disiapkan 26 satgas untuk mengantisipasi bencana di wilayah Kanigoro," kata Waidi.

Sejumlah pelatihan tanggap bencana diberikan dalam kegiatan tersebut, seperti pertolongan pertama pada kecelakaan, pacu jantung, menghentikan pendarahan, hingga penanganan ular dan pelatihan pemadaman kebakaran.

Ia berharap setelah pelatihan selesai, peserta bisa menularkan ilmunya ke warga yang lain, sehingga bisa sama-sama tahu penanganan kebencanaan dan mengurangi risiko bencana yang terjadi di wilayah setempat.

BPBD Kota Madiun memetakan Kota Madiun rawan terjadi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, angin puting beliung dan kekeringan. Warga diminta waspada saat musim hujan berlangsung.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022