Bupati Jember Hendy Siswanto mengajak masyarakat untuk mengelola dan mendaur ulang sampah menjadi kerajinan yang bernilai tinggi agar mendapatkan tambahan pendapatan.

"Sampah akan menjadi barang yang bernilai bila diolah dengan baik. Jadikan sampah dari barang yang menjijikkan menjadi barang yang menjanjikan," kata Bupati Jember Hendy Siswanto saat membuka Festival Daur Ulang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pakusari di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jember bersama Bank Sampah Induk Jember, Yayasan Sobung Sarka Indonesia, HPAI Jember dan Koperasi Molindo Jaya menggelar Festival Daur Ulang di Recycle Mart TPA Pakusari pada 14-18 Maret 2022 dalam rangka memperingati Hari Daur Ulang Sedunia.

"Sampah yang tidak produktif menjadi produktif dan juga berkah sehingga sampah juga bisa menjadi peluang baru untuk mendapat tambahan pendapatan masyarakat Jember," tuturnya.

Ia mengatakan Pemkab Jember akan membantu bagaimana cara mendapatkan peluang bisnis dari sampah daur ulang dan akan mendukung kegiatan daur ulang sampah tersebut.

"Sebanyak 187 ton sampah dihasilkan setiap hari di Jember, karena kita yang memproduksi sampah, kita wajib turun andil dalam pengelolaan sampah, salah satunya dengan daur ulang, sehingga kita mengurus sampah dimulai dari rumah sendiri," katanya.

Hendy mengajak masyarakat punya rasa memiliki tanggung jawab terhadap produk hasil daur ulang sampah. Apabila masyarakat dan pemerintah sama-sama aktif dan disiplin mengelola sampah, harapan terwujudnya zero waste perlahan-lahan dapat terwujud.

Sementara Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jember Sutiyoso mengatakan dalam Festival Daur Ulang itu diisi dengan berbagai rangkaian pelatihan daur ulang sampah dan bazar produk daur ulang sampah.

"Dengan kegiatan festival itu diharapkan masyarakat sadar bahwa sampah bukanlah sumber masalah, tetapi bisa menjadi berkah yang dimulai dari rumah," katanya.

Beberapa pelatihan, di antaranya teknik pemilahan sampah dan bagaimana mengubah sampah menjadi barang bernilai ekonomis sehingga para relawan diajarkan untuk peduli dan sadar lingkungan terutama penanganan sampah.

"Sebanyak 150 relawan mengikuti pelatihan daur ulang sampah dan ada sembilan poin untuk mengedukasi cara pengelolaan sampah," ujarnya.

Pelatihan daur ulang sampah juga diajarkan membuat barang perabot dari limbah rumah tangga, membuat eco enzym, beternak magot, mengelola bank sampah, dan membuat sabun serbaguna dari minyak goreng bekas.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022