Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menganggarkan kelanjutan pembangunan Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB) yang berada di Jalan Raya Sememi, Kota Pahlawan, Jatim, pada tahun 2022 senilai Rp50 miliar.

Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Surabaya Adi Gunita kepada wartawan di Surabaya, Kamis, mengatakan, pekerjaan lanjutan pembangunan JLLB di Jalan Raya Sememi saat ini dalam masa proses lelang dan diluncurkan pada 8 Maret 2022.

"Belum ada pemenang, nanti action, Insha Allah akhir April 2022 mendekati Lebaran, mungkin aktivitas setelah Lebaran bisa dimulai," katanya. 

Menurut dia, pembangunan JLLB saat ini melanjutkan sisi sebelah utara yang akan lewati lintasan rel kereta api kurang lebih crossing-nya nanti sekitar 55 meter dan dilanjutkan 300 meter dengan model sleppon pile

"Jadi nanti di atasnya kami pakai gider, habis itu dicor pakai pushlap 300 meter panjangnya," ujarnya.
 
Sedangkan untuk yang sisi sebelah barat dan sisi sebelah timur, lanjut dia, kurang lebih ada sekitar 200 meteran. Saat ini, di dua sisi tersebut sedang penyelesaian beberapa tiang pancang. 

"Insya Allah tiang pancang sebelah timur sudah selesai. Jadi ditotal untuk barat-timurnya hampir 500 meteran," kata Adi.

Terkait kendala utilitas, Adi mengatakan, kendala yang paling krusial adalah pelintasan rel. Untuk itu, kata dia, pihaknya akan berkordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) kaitannya dengan jam sibuknya kereta api.

"Nanti posisi ada perlintasan harus berhenti, untuk pemancangannya dilakukan setelah tidak adanya aktivitas kereta api. Jadi memang window time-nya memang terbatas," kata Adi. 

Guna mengantisipasi adanya penambahan waktu pekerjaan atau adendum, Adi mengatakan, pihaknya berharap kalau bisa tidak ada adendum, karena durasi kontraknya selesai sampai akhir Desember. 

"Kami memang fokus, kalau bisa sisi crossing rel itu kami lalui dulu. Terlepas nanti itu selesai, maka yang lain lebih mudah dilaksanakan. Insya Allah tidak ada kendala utilitas. Utilitas mungkin pada waktu nanti tiang pancang sudah diidentifikasi," katanya. 

Diketahui, proyek pembangunan jalur lingkar luar barat (JLLB) dan jalur lingkar timur (JLLT) itu bertujuan untuk memecah kemacetan di pusat Kota Surabaya. Selain itu juga untuk memudahkan akses lalu lintas jalur dari Timur ke Barat. Dua proyek tersebut digagas oleh Pemkot Surabaya sebagai pengalihan jalan tol tengah kota yang dicanangkan Pemerintah Pusat pada tahun 2020. (*)

 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022