Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, segera membuka trayek minibus rute Terminal Caruban Madiun menuju kawasan wisata Telaga Ngebel di Kabupaten Ponorogo.
Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Madiun Yohanes Cahyono mengatakan pembukaan trayek minibus rute Caruban--Ngebel tersebut dilakukan dengan menggandeng Damri sebagai penyedia armadanya.
"Saat ini trayek minibus Damri rute Caruban--Ngebel tersebut masih tahap pengenalan. Kapasitas minibus tersebut sebanyak 15 orang," ujar Yohanes Cahyono di Madiun, Senin.
Menurut ia, pembukaan rute Caruban-Ngebel dari Terminal Caruban tersebut bertujuan meningkatkan jumlah penumpang yang datang ke terminal tersebut. Selama ini, Terminal Caruban tergolong sepi aktivitas.
Mobilitas penumpang yang naik maupun turun bus umum di terminal tersebut tidak ramai. Kalaupun ada, itu hanya pada jam-jam tertentu.
"Karenanya, kami berencana membuka layanan trayek rute baru. Salah satunya adalah rute Caruban--Ngebel tersebut dengan tarif Rp15 ribu per orang. Kalau banyak peminat, ada rencana penambahan armada," kata dia.
Ia menambahkan pengoperasian trayek Damri Terminal Caruban-Ngebel tersebut merupakan bukti nyata pemerintah untuk kemudahan akses transportasi masyarakat.
"Semoga keberadaan trayek Damri tersebut dapat mendongkrak mobilitas penumpang di Terminal Caruban, serta meningkatkan sektor ekonomi dan pariwisata di Kabupaten Madiun dan Ponorogo," kata dia.
Sesuai data, Terminal Caruban merupakan terminal tipe B yang berada di Caruban, Kabupaten Madiun. Terminal tersebut memiliki luas lahan sekitar 3 hektare.
Secara umum, kondisi terminal tersebut cukup sepi. Rata-rata sekitar 90 penumpang per hari. Hanya pada akhir pekan naik hingga tiga kali lipat. Kebanyakan para pekerja di luar daerah yang pulang ke kampung.
Selain minim aktivitas naik dan turun penumpang, dari 12 kios yang ada, hanya lima kios yang masih beroperasi. Kios tersebut merupakan penjualan tiket dan warung makan.
Kondisi pandemi COVID-19 saat ini semakin membuat fasilitas umum tersebut sepi karena terimbas pemberlakuan PPKM.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Madiun Yohanes Cahyono mengatakan pembukaan trayek minibus rute Caruban--Ngebel tersebut dilakukan dengan menggandeng Damri sebagai penyedia armadanya.
"Saat ini trayek minibus Damri rute Caruban--Ngebel tersebut masih tahap pengenalan. Kapasitas minibus tersebut sebanyak 15 orang," ujar Yohanes Cahyono di Madiun, Senin.
Menurut ia, pembukaan rute Caruban-Ngebel dari Terminal Caruban tersebut bertujuan meningkatkan jumlah penumpang yang datang ke terminal tersebut. Selama ini, Terminal Caruban tergolong sepi aktivitas.
Mobilitas penumpang yang naik maupun turun bus umum di terminal tersebut tidak ramai. Kalaupun ada, itu hanya pada jam-jam tertentu.
"Karenanya, kami berencana membuka layanan trayek rute baru. Salah satunya adalah rute Caruban--Ngebel tersebut dengan tarif Rp15 ribu per orang. Kalau banyak peminat, ada rencana penambahan armada," kata dia.
Ia menambahkan pengoperasian trayek Damri Terminal Caruban-Ngebel tersebut merupakan bukti nyata pemerintah untuk kemudahan akses transportasi masyarakat.
"Semoga keberadaan trayek Damri tersebut dapat mendongkrak mobilitas penumpang di Terminal Caruban, serta meningkatkan sektor ekonomi dan pariwisata di Kabupaten Madiun dan Ponorogo," kata dia.
Sesuai data, Terminal Caruban merupakan terminal tipe B yang berada di Caruban, Kabupaten Madiun. Terminal tersebut memiliki luas lahan sekitar 3 hektare.
Secara umum, kondisi terminal tersebut cukup sepi. Rata-rata sekitar 90 penumpang per hari. Hanya pada akhir pekan naik hingga tiga kali lipat. Kebanyakan para pekerja di luar daerah yang pulang ke kampung.
Selain minim aktivitas naik dan turun penumpang, dari 12 kios yang ada, hanya lima kios yang masih beroperasi. Kios tersebut merupakan penjualan tiket dan warung makan.
Kondisi pandemi COVID-19 saat ini semakin membuat fasilitas umum tersebut sepi karena terimbas pemberlakuan PPKM.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022