Dinas Kesehatan Kota Surabaya mengimbau warga Kota Pahlawan, Jawa Timur, agar tidak lengah meski tingkat kesembuhan pasien COVID-19 varian Omicron saat ini tinggi atau mencapai 86,05 persen.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina di Surabaya, Sabtu, mengatakan untuk tingkat kesembuhan yang paling tinggi, rata-rata adalah pasien yang telah dirawat di Asrama Haji Surabaya.
"Sebab banyak pasien OTG (orang tanpa gejala) dan gejala ringan yang dirawat di Asrama Haji," katanya.
Meski demikian, warga tidak boleh lengah dengan virus ini. Hingga saat ini pemerintah juga terus menggalakkan vaksinasi dan diharapkan masyarakat juga tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Nanik juga mengatakan pihaknya telah melakukan penambahan personel petugas kesehatan, fasilitas dan perlengkapan tempat isolasi terpadu, serta menyediakan tempat perawatan bagi pasien terkonfirmasi COVID-19, baik OTG maupun bergejala ringan.
Tak hanya itu, pihaknya juga ikut memberikan dukungan, yakni berupa bantuan makanan sesuai dengan wilayah hingga memfasilitasi pemeriksaan tes usap PCR untuk semua pasien terkonfirmasi, beserta kontak eratnya.
"Bagi yang bergejala sedang atau berat, pasien akan dirujuk ke rumah sakit rujukan COVID-19," katanya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya menyebut secara komulatif tingkat kesembuhan pasien yang terkonfirmasi COVID-19 dari berbagai varian hingga Kamis (10/2) mencapai 93,5 persen. Sedangkan tingkat kesembuhan pasien COVID-19 varian Omicron sebesar 86,05 persen.
Eri mengatakan pasien yang terpapar COVID-19 membutuhkan perawatan yang bervariasi, yakni sesuai dengan kondisi pasien, serta komorbid yang diderita oleh pasien.
Hanya saja, rata-rata kesembuhan kasus konfirmasi dengan gejala asymptomatik, serta gejala ringan membutuhkan waktu selama 3-7 hari.
Diketahui, berdasarkan data laman lawancovid-19.surabaya.go.id per Jumat (11/2), total kasus pasien aktif mencapai 2.569 jiwa dengan penambahan kasus aktif pada hari ini mencapai 1.386 jiwa, dan total kesembuhan mencapai 1.196 jiwa.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina di Surabaya, Sabtu, mengatakan untuk tingkat kesembuhan yang paling tinggi, rata-rata adalah pasien yang telah dirawat di Asrama Haji Surabaya.
"Sebab banyak pasien OTG (orang tanpa gejala) dan gejala ringan yang dirawat di Asrama Haji," katanya.
Meski demikian, warga tidak boleh lengah dengan virus ini. Hingga saat ini pemerintah juga terus menggalakkan vaksinasi dan diharapkan masyarakat juga tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Nanik juga mengatakan pihaknya telah melakukan penambahan personel petugas kesehatan, fasilitas dan perlengkapan tempat isolasi terpadu, serta menyediakan tempat perawatan bagi pasien terkonfirmasi COVID-19, baik OTG maupun bergejala ringan.
Tak hanya itu, pihaknya juga ikut memberikan dukungan, yakni berupa bantuan makanan sesuai dengan wilayah hingga memfasilitasi pemeriksaan tes usap PCR untuk semua pasien terkonfirmasi, beserta kontak eratnya.
"Bagi yang bergejala sedang atau berat, pasien akan dirujuk ke rumah sakit rujukan COVID-19," katanya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya menyebut secara komulatif tingkat kesembuhan pasien yang terkonfirmasi COVID-19 dari berbagai varian hingga Kamis (10/2) mencapai 93,5 persen. Sedangkan tingkat kesembuhan pasien COVID-19 varian Omicron sebesar 86,05 persen.
Eri mengatakan pasien yang terpapar COVID-19 membutuhkan perawatan yang bervariasi, yakni sesuai dengan kondisi pasien, serta komorbid yang diderita oleh pasien.
Hanya saja, rata-rata kesembuhan kasus konfirmasi dengan gejala asymptomatik, serta gejala ringan membutuhkan waktu selama 3-7 hari.
Diketahui, berdasarkan data laman lawancovid-19.surabaya.go.id per Jumat (11/2), total kasus pasien aktif mencapai 2.569 jiwa dengan penambahan kasus aktif pada hari ini mencapai 1.386 jiwa, dan total kesembuhan mencapai 1.196 jiwa.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022