Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kota Madiun, Jawa Timur, menghentikan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas setelah ditemukan kasus COVID-19 yang menginfeksi enam siswa di sekolah tersebut.
Wali Kota Madiun Maidi, Jumat, mengatakan langkah itu diambil untuk mengantisipasi penularan yang lebih luas sehingga tidak ada penambahan kasus di sekolah tersebut maupun di sekolah lainnya.
"Dari hasil pelacakan tim kami ditemukan siswa yang positif (COVID-19). Maka dari itu, PTM dihentikan sementara," ujar Wali Kota Maidi di Madiun.
Ia menginstruksikan sekolah tersebut sementara waktu tutup selama 14 hari ke depan dan menerapkan pembelajaran jarak jauh atau daring bagi siswanya.
"Anak-anak itu kan masuknya memang baru 50 persen atau PTM terbatas. Kita pantau benar memang," kata dia.
Maidi mengakui tidak hanya enam siswa di SMAN 1 yang terpapar COVID-19. Berdasarkan laporan yang ia terima, juga ada seorang siswa SMPN 12 yang terpapar virus Corona tersebut.
Untuk itu, kebijakan yang sama diterapkan, yakni sementara waktu pembelajaran dilaksanakan secara daring.
Kepala SMAN 1 Kota Madiun Mahmudi mengatakan pihaknya langsung berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 Kota Madiun juga Cabang Dinas Pendidikan Jawa timur wilayah Madiun.
Hasilnya, pembelajaran tatap muka untuk sementara waktu dihentikan dan dialihkan secara daring sebagai upaya mitigasi risiko agar penyebarannya tidak meluas.
"Sesuai prosedur kita lakukan daring. Awalnya memang satu kelas, tapi karena ada tambahan kasus positif, kita daring semua," katanya.
Sebanyak enam siswa SMAN 1 Kota Madiun terkonfirmasi positif COVID-19. Kasus tersebut kali pertama ditemukan pada satu siswa kelas XII pada akhir Januari lalu. Upaya pelacakan kemudian dilakukan Dinkes Kota Madiun terhadap siswa satu kelas.
"Dari temuan satu siswa itu, kemudian kami lakukan penelusuran dan tes usap kepada 59 kontak erat, yakni siswa dan sejumlah guru. Hasilnya, ditemukan lima yang positif. Sehingga, total siswa yang terkonfirmasi COVID-19 ada enam orang," kata Mahmudi.
Pihaknya meminta para siswa dan orang tua disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19, utamanya varian Omicron.
Sesuai data, di Kota Madiun kasus COVID-19 hingga Jumat (4/2) telah mencapai 7.351 orang. Dari jumlah itu, 6.796 orang di antaranya telah sembuh, lima orang dalam perawatan, 39 orang menjalani isolasi terpadu, dan 511 orang meninggal dunia.
Sedangkan, jumlah konfirmasi baru pada hari Jumat (4/2) tercatat 25 orang, sembuh satu orang, dan tracing sebanyak 11 orang. Penambahan 25 kasus konfirmasi baru tersebut selain dari klaster SMAN 1 Kota Madiun, juga ada dari hasil penelusuran kasus sebelumnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Wali Kota Madiun Maidi, Jumat, mengatakan langkah itu diambil untuk mengantisipasi penularan yang lebih luas sehingga tidak ada penambahan kasus di sekolah tersebut maupun di sekolah lainnya.
"Dari hasil pelacakan tim kami ditemukan siswa yang positif (COVID-19). Maka dari itu, PTM dihentikan sementara," ujar Wali Kota Maidi di Madiun.
Ia menginstruksikan sekolah tersebut sementara waktu tutup selama 14 hari ke depan dan menerapkan pembelajaran jarak jauh atau daring bagi siswanya.
"Anak-anak itu kan masuknya memang baru 50 persen atau PTM terbatas. Kita pantau benar memang," kata dia.
Maidi mengakui tidak hanya enam siswa di SMAN 1 yang terpapar COVID-19. Berdasarkan laporan yang ia terima, juga ada seorang siswa SMPN 12 yang terpapar virus Corona tersebut.
Untuk itu, kebijakan yang sama diterapkan, yakni sementara waktu pembelajaran dilaksanakan secara daring.
Kepala SMAN 1 Kota Madiun Mahmudi mengatakan pihaknya langsung berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 Kota Madiun juga Cabang Dinas Pendidikan Jawa timur wilayah Madiun.
Hasilnya, pembelajaran tatap muka untuk sementara waktu dihentikan dan dialihkan secara daring sebagai upaya mitigasi risiko agar penyebarannya tidak meluas.
"Sesuai prosedur kita lakukan daring. Awalnya memang satu kelas, tapi karena ada tambahan kasus positif, kita daring semua," katanya.
Sebanyak enam siswa SMAN 1 Kota Madiun terkonfirmasi positif COVID-19. Kasus tersebut kali pertama ditemukan pada satu siswa kelas XII pada akhir Januari lalu. Upaya pelacakan kemudian dilakukan Dinkes Kota Madiun terhadap siswa satu kelas.
"Dari temuan satu siswa itu, kemudian kami lakukan penelusuran dan tes usap kepada 59 kontak erat, yakni siswa dan sejumlah guru. Hasilnya, ditemukan lima yang positif. Sehingga, total siswa yang terkonfirmasi COVID-19 ada enam orang," kata Mahmudi.
Pihaknya meminta para siswa dan orang tua disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19, utamanya varian Omicron.
Sesuai data, di Kota Madiun kasus COVID-19 hingga Jumat (4/2) telah mencapai 7.351 orang. Dari jumlah itu, 6.796 orang di antaranya telah sembuh, lima orang dalam perawatan, 39 orang menjalani isolasi terpadu, dan 511 orang meninggal dunia.
Sedangkan, jumlah konfirmasi baru pada hari Jumat (4/2) tercatat 25 orang, sembuh satu orang, dan tracing sebanyak 11 orang. Penambahan 25 kasus konfirmasi baru tersebut selain dari klaster SMAN 1 Kota Madiun, juga ada dari hasil penelusuran kasus sebelumnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022