Pemerintah Kota Surabaya memberikan penghargaan kepada 10 kampus ramah lingkungan yang telah berperan aktif dalam program Eco Campus di Kota Pahlawan, Jawa Timur.
"Kalau lingkungan ini tidak kita tata secara bersama-sama dan tidak melibatkan orang-orang kampus maka kita tidak bisa memastikan bagaimana lingkungan ini berubah ke depannya. Apalagi ini musim pancaroba yang cuacanya tidak pasti," kata Wakil Wali Kota Surabaya Armuji saat memberikan penghargaan di Balai Kota Surabaya, Rabu.
Ke-10 kampus ramah lingkungan itu meliputi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga, Universitas 17 Agustus 1945, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut, Departemen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Universitas Narotama, Universitas Dinamika (Stikom), Universitas Wijaya Kusuma, Universitas Hayam Wuruk Perbanas, serta Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Surabaya.
Menurut Armuji, peran serta institusi atau kampus di Surabaya sangat signifikan dalam menata dan manajemen lingkungan di Kota Pahlawan.
Oleh karena itu, Armuji memastikan bahwa tugas menjaga lingkungan itu adalah tugas bersama-sama dengan seluruh lapisan masyarakat. Makanya, ia pun menyampaikan terima kasih berkali-kali kepada perguruan tinggi negeri dan swasta yang telah menyukseskan program Eco Campus ini.
"Tentunya, hal semacam ini harus kita lestarikan dan bahkan harus kita tingkatkan untuk menjadi lebih baik lagi ke depannya. Saya ucapkan selamat kepada para pemenang Eco Campus, semoga terus bersama dengan Pemkot Surabaya dalam menjaga lingkungan," ujarnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Suharto Wardoyo mengatakan bahwa program Eco Campus adalah perwujudan sebuah kampus yang ramah lingkungan dan merupakan tindakan yang nyata untuk menjawab berbagai permasalahan lingkungan hidup yang terjadi di lingkungan kampus.
"Surabaya sudah menggelar program ini sejak tahun 2011. Tujuan program ini adalah agar civitas akademika mempunyai kesepahaman yang sama dengan Pemkot Surabaya mengenai kepedulian terhadap lingkungan hidup," katanya.
Selain itu, lanjut dia, civitas akademika bersedia bersama-sama melaksanakan penataan lingkungan dan kepeduliannya, tidak hanya lingkungan kampus tapi juga lingkungan sekitar.
Menurutnya, dari 10 terbaik itu kemudian dilakukan verifikasi administrasi dan lapangan, sehingga diperoleh 3 terbaik. Terbaik pertama adalah Universitas Dinamika (Stikom), Terbaik kedua Universitas Wijaya Kusuma, dan terbaik ketiga adalah Universitas 17 Agustus 1945. Ke-10 terbaik ini berhak mendapatkan trophy dan piagam penghargaan dari Bapak Wali Kota Surabaya.
Sementara itu, Rektor Universitas Dinamika (Stikom) Prof Budi Jatmiko menjelaskan program eco campus ini sangat bagus sebagai salah satu upaya untuk melestarikan lingkungan, supaya Kota Surabaya yang semula sudah indah, maka akan lebih indah lagi ke depannya.
"Kami berharap program ini diteruskan dan bahkan harus dikembangkan untuk kampus-kampus lainnya. Yang paling penting juga harus gencar sosialisasinya," kata Prof Budi Jatmiko.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Kalau lingkungan ini tidak kita tata secara bersama-sama dan tidak melibatkan orang-orang kampus maka kita tidak bisa memastikan bagaimana lingkungan ini berubah ke depannya. Apalagi ini musim pancaroba yang cuacanya tidak pasti," kata Wakil Wali Kota Surabaya Armuji saat memberikan penghargaan di Balai Kota Surabaya, Rabu.
Ke-10 kampus ramah lingkungan itu meliputi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga, Universitas 17 Agustus 1945, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut, Departemen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Universitas Narotama, Universitas Dinamika (Stikom), Universitas Wijaya Kusuma, Universitas Hayam Wuruk Perbanas, serta Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Surabaya.
Menurut Armuji, peran serta institusi atau kampus di Surabaya sangat signifikan dalam menata dan manajemen lingkungan di Kota Pahlawan.
Oleh karena itu, Armuji memastikan bahwa tugas menjaga lingkungan itu adalah tugas bersama-sama dengan seluruh lapisan masyarakat. Makanya, ia pun menyampaikan terima kasih berkali-kali kepada perguruan tinggi negeri dan swasta yang telah menyukseskan program Eco Campus ini.
"Tentunya, hal semacam ini harus kita lestarikan dan bahkan harus kita tingkatkan untuk menjadi lebih baik lagi ke depannya. Saya ucapkan selamat kepada para pemenang Eco Campus, semoga terus bersama dengan Pemkot Surabaya dalam menjaga lingkungan," ujarnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Suharto Wardoyo mengatakan bahwa program Eco Campus adalah perwujudan sebuah kampus yang ramah lingkungan dan merupakan tindakan yang nyata untuk menjawab berbagai permasalahan lingkungan hidup yang terjadi di lingkungan kampus.
"Surabaya sudah menggelar program ini sejak tahun 2011. Tujuan program ini adalah agar civitas akademika mempunyai kesepahaman yang sama dengan Pemkot Surabaya mengenai kepedulian terhadap lingkungan hidup," katanya.
Selain itu, lanjut dia, civitas akademika bersedia bersama-sama melaksanakan penataan lingkungan dan kepeduliannya, tidak hanya lingkungan kampus tapi juga lingkungan sekitar.
Menurutnya, dari 10 terbaik itu kemudian dilakukan verifikasi administrasi dan lapangan, sehingga diperoleh 3 terbaik. Terbaik pertama adalah Universitas Dinamika (Stikom), Terbaik kedua Universitas Wijaya Kusuma, dan terbaik ketiga adalah Universitas 17 Agustus 1945. Ke-10 terbaik ini berhak mendapatkan trophy dan piagam penghargaan dari Bapak Wali Kota Surabaya.
Sementara itu, Rektor Universitas Dinamika (Stikom) Prof Budi Jatmiko menjelaskan program eco campus ini sangat bagus sebagai salah satu upaya untuk melestarikan lingkungan, supaya Kota Surabaya yang semula sudah indah, maka akan lebih indah lagi ke depannya.
"Kami berharap program ini diteruskan dan bahkan harus dikembangkan untuk kampus-kampus lainnya. Yang paling penting juga harus gencar sosialisasinya," kata Prof Budi Jatmiko.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021