Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Dinas TPHP) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mencatat stok pupuk bersubsidi dan nonsubsidi di gudang penyangga masih cukup untuk memenuhi kebutuhan petani hingga akhir tahun 2021.

"Ketersediaan pupuk subsidi dan nonsubsidi masih aman hingga akhir Desember 2021. Kalau langka itu kan tidak ada sama sekali, ini stoknya masih aman hingga akhir tahun," kata Kepala Dinas TPHP Kabupaten Situbondo Haryadi Tejo Laksono di Situbondo, Rabu.

Ia mengapresiasi aksi mahasiswa PMII pada Senin, 22 November 2021, yang menyampaikan soal kelangkaan pupuk urea.

Menurut ia, hal itu sebagai bentuk koreksi kepada pemerintah daerah agar semakin baik memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Jadi, sesuai fakta dan data memang tidak ada kelangkaan. Mungkin ini hanya kesimpangsiuran informasi yang diterima oleh masyarakat," tuturnya.

Haryadi merinci stok pupuk bersubsidi di gudang penyangga, yakni pupuk urea tersisa 2.719 ton, ZA 2.368 ton, SP-36 746 ton, phonska 2.026 ton, dan petroganik tersisa 155 ton.

"Sedangkan pupuk nonsubsidi yang tersedia 88 ribu ton untuk jenis urea, 12 ton jenis ZA, dan phonska plus sebanyak 230 ton," paparnya.

Senada juga disampaikan Wakil Ketua DPRD Situbondo, Hadi Prianto. Ia mengapresiasi kepedulian mahasiswa terhadap nasib petani, namun demikian menepis jika terjadi kelangkaan pupuk.

"Setelah menerima pengaduan dari masyarakat melalui unjuk rasa Senin (22/11) kemarin, kami bersama Dinas TPHP langsung sidak ke gudang penyangga pupuk yang ada di Kalibagor dan Arjasa. Hasilnya ketersediaan pupuk subsidi maupun nonsubsidi aman hingga akhir Desember," katanya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021