Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) telah banyak memberikan manfaat bagi kebanyakan masyarakat terutama peserta JKN-KIS.
Program yang telah berjalan selama 8 tahunan ini banyak menolong jutaan nyawa. Salah satunya peserta yang sangat terbantu dengan hadirnya program JKN-KIS dari BPJS Kesehatan ini adalah Siti Chatifah (54), warga dusun Pakis Jaya, Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo.
Chatifah telah lama mengidap penyakit jantung tepatnya pada tahun 2016 silam. Awal mula gejala yang dirasakan sesak di dada, nafas terasa berat dan terengah-engah, serta rasa tidak nyaman saat beraktivitas yang membuatnya harus dilarikan ke RSUD dr. Moh Saleh untuk perawatan.
Sempat rawat inap dan saat itulah diketahui terdapat pembengkakan di jantung Chatifah.
"Tahun 2016 saya baru tahu kalau jantung saya bengkak dan opname itu, nah saya sempat teledor tidak pernah kontrol karena takut biaya mahal dan tak pikir sudah sehat-sehat aja. Kemudian 4 bulan tidak kontrol kumat lagi sampai akhirnya opname lagi. Setelah rawat inap yang kedua itu sampai sekarang saya rutin kontrol pakai BPJS Kesehatan," cerita Chatifah.
Setiap bulan kontrol rutin tak pernah menjadi kendala karena Chatifah selalu menggunakan kartu JKN-KIS miliknya. Dirinya selalu bersyukur karena kontrol jantung rutin tak murah dan itu semua didapat dengan gratis berkat JK-KIS.
"BPJS Kesehatan selalu memberikan kemudahan bagi saya, terutama dengan penyakit saya (jantung) selama 6 tahun ini yang seharusnya setiap bulan saya mengeluarkan uang untuk konsultasi sekitar 150-200 ribu dan untuk pembelian obat yang satu jenisnya bisa sampai 600 ribu ke atas, akan tetapi setiap bulan kontrol di Poli Jantung RS Dharma Husada Probolinggo saya tidak mengeluarkan uang sedikit pun setiap bulannya karena menggunakan BPJS Kesehatan ini," katanya.
Selama terdaftar BPJS Kesehatan sampai detik ini Chatifah selalu bersyukur dengan perubahan dan peningkatan yang terus diberikan demi kepuasan peserta JKN-KIS.
Kalau dulu antrian harus dia harus berangkat pagi sekali dari rumahnya, sekarang ini dirinya dapat menggunakan Mobile JKN untuk mendapatkan nomor antrean bahkan Chatifah dapat memesan antrean untuk bulan selanjutnya. Tak ada alasan lagi telat kontrol jika sudah terjadwal dengan mudah baginya.
"Tidak ada alasan untuk bilang BPJS Kesehatan ini ribet, semua fitur dalam jaringan mudah dioperasikan. Tinggal klik sat-set sangat mudah. Saya Pribadi banyak terimakasih kepada semua peserta JKN-KIS karena semua biaya yang terpakai itu dari iuran rutin setiap bulan, gotong royong membantu yang sakit dan yang sehat pun jangan lupa rutin membayar iuran. Tidak ada satu orang pun menginginkan sakit, dengan gotong royong semua tertolong. Dan semoga BPJS Kesehatan tetap terus ada, semakin berkembang dan terus meningkatkan kualitas untuk melayani kita semua," kata Chatifah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Program yang telah berjalan selama 8 tahunan ini banyak menolong jutaan nyawa. Salah satunya peserta yang sangat terbantu dengan hadirnya program JKN-KIS dari BPJS Kesehatan ini adalah Siti Chatifah (54), warga dusun Pakis Jaya, Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo.
Chatifah telah lama mengidap penyakit jantung tepatnya pada tahun 2016 silam. Awal mula gejala yang dirasakan sesak di dada, nafas terasa berat dan terengah-engah, serta rasa tidak nyaman saat beraktivitas yang membuatnya harus dilarikan ke RSUD dr. Moh Saleh untuk perawatan.
Sempat rawat inap dan saat itulah diketahui terdapat pembengkakan di jantung Chatifah.
"Tahun 2016 saya baru tahu kalau jantung saya bengkak dan opname itu, nah saya sempat teledor tidak pernah kontrol karena takut biaya mahal dan tak pikir sudah sehat-sehat aja. Kemudian 4 bulan tidak kontrol kumat lagi sampai akhirnya opname lagi. Setelah rawat inap yang kedua itu sampai sekarang saya rutin kontrol pakai BPJS Kesehatan," cerita Chatifah.
Setiap bulan kontrol rutin tak pernah menjadi kendala karena Chatifah selalu menggunakan kartu JKN-KIS miliknya. Dirinya selalu bersyukur karena kontrol jantung rutin tak murah dan itu semua didapat dengan gratis berkat JK-KIS.
"BPJS Kesehatan selalu memberikan kemudahan bagi saya, terutama dengan penyakit saya (jantung) selama 6 tahun ini yang seharusnya setiap bulan saya mengeluarkan uang untuk konsultasi sekitar 150-200 ribu dan untuk pembelian obat yang satu jenisnya bisa sampai 600 ribu ke atas, akan tetapi setiap bulan kontrol di Poli Jantung RS Dharma Husada Probolinggo saya tidak mengeluarkan uang sedikit pun setiap bulannya karena menggunakan BPJS Kesehatan ini," katanya.
Selama terdaftar BPJS Kesehatan sampai detik ini Chatifah selalu bersyukur dengan perubahan dan peningkatan yang terus diberikan demi kepuasan peserta JKN-KIS.
Kalau dulu antrian harus dia harus berangkat pagi sekali dari rumahnya, sekarang ini dirinya dapat menggunakan Mobile JKN untuk mendapatkan nomor antrean bahkan Chatifah dapat memesan antrean untuk bulan selanjutnya. Tak ada alasan lagi telat kontrol jika sudah terjadwal dengan mudah baginya.
"Tidak ada alasan untuk bilang BPJS Kesehatan ini ribet, semua fitur dalam jaringan mudah dioperasikan. Tinggal klik sat-set sangat mudah. Saya Pribadi banyak terimakasih kepada semua peserta JKN-KIS karena semua biaya yang terpakai itu dari iuran rutin setiap bulan, gotong royong membantu yang sakit dan yang sehat pun jangan lupa rutin membayar iuran. Tidak ada satu orang pun menginginkan sakit, dengan gotong royong semua tertolong. Dan semoga BPJS Kesehatan tetap terus ada, semakin berkembang dan terus meningkatkan kualitas untuk melayani kita semua," kata Chatifah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021