Rektor Universitas Airlangga Surabaya Prof. Mohammad Nasih mengungkapkan Kementerian Kesehatan telah menyampaikan kepada pihaknya bahwa Vaksin Merah Putih akan difungsikan sebagai booster, atau vaksin dosis ketiga, pada 2022 mendatang.
"Kemenkes sudah memberikan komitmen untuk bisa menggunakan ini (Vaksin Merah Putih) nantinya untuk proses vaksinasi atau mungkin untuk booster," kata Nasih di Surabaya, Jumat.
Nantinya vaksin yang dikembangkan Unair itu akan diberikan secara gratis bagi kelompok masyarakat kurang mampu. Sedangkan bagi masyarakat kalangan mampu akan ada biaya yang dikenakan.
"Tahun 2022 akan ada skenario yang berkaitan dengan penyuntikan vaksin. Paling tidak ada sebagian masyarakat, khususnya masyarakat mampu yang harus menanggung sendiri vaksinasinya atau booster," katanya.
"Tetapi untuk masyarakat yang kurang mampu itu akan digratiskan oleh pemerintah dan itu komitmennya menggunakan vaksin dalam negeri atau vaksin merah putih," ujar Nasih, menambahkan.
Saat ini, Unair telah merampungkan uji praklinis tahap dua. Tim peneliti akan mengerikan laporannya ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk dievaluasi.
Usai dievaluasi, pihaknya akan mendapatkan rekomendasi dan izin terkait pelaksanaan uji klinis vaksin.
Selanjutnya jika izin telah diberikan BPOM, maka uji klinis Vaksin Merah Putih tersebut rencananya akan dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo, Surabaya.
"Kami sudah tanda tangan kontrak dengan RSUD dr Soetomo untuk bisa menyiapkan seluruh kebutuhan yang dibutuhkan (saat uji klinis). Semua kami serahkan ke kawan-kawan di Soetomo, untuk rekrutmen relawan, pelaporan, dan lainnya," ucapnya.
Meski demikian, Nasih belum mengetahui waktu pasti pelaksanaan uji klinis itu akan dilakukan. Yang jelas, kata dia, uji klinis tidak sampai tahun depan.
"Insyaallah tidak sampai tahun depan," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Kemenkes sudah memberikan komitmen untuk bisa menggunakan ini (Vaksin Merah Putih) nantinya untuk proses vaksinasi atau mungkin untuk booster," kata Nasih di Surabaya, Jumat.
Nantinya vaksin yang dikembangkan Unair itu akan diberikan secara gratis bagi kelompok masyarakat kurang mampu. Sedangkan bagi masyarakat kalangan mampu akan ada biaya yang dikenakan.
"Tahun 2022 akan ada skenario yang berkaitan dengan penyuntikan vaksin. Paling tidak ada sebagian masyarakat, khususnya masyarakat mampu yang harus menanggung sendiri vaksinasinya atau booster," katanya.
"Tetapi untuk masyarakat yang kurang mampu itu akan digratiskan oleh pemerintah dan itu komitmennya menggunakan vaksin dalam negeri atau vaksin merah putih," ujar Nasih, menambahkan.
Saat ini, Unair telah merampungkan uji praklinis tahap dua. Tim peneliti akan mengerikan laporannya ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk dievaluasi.
Usai dievaluasi, pihaknya akan mendapatkan rekomendasi dan izin terkait pelaksanaan uji klinis vaksin.
Selanjutnya jika izin telah diberikan BPOM, maka uji klinis Vaksin Merah Putih tersebut rencananya akan dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo, Surabaya.
"Kami sudah tanda tangan kontrak dengan RSUD dr Soetomo untuk bisa menyiapkan seluruh kebutuhan yang dibutuhkan (saat uji klinis). Semua kami serahkan ke kawan-kawan di Soetomo, untuk rekrutmen relawan, pelaporan, dan lainnya," ucapnya.
Meski demikian, Nasih belum mengetahui waktu pasti pelaksanaan uji klinis itu akan dilakukan. Yang jelas, kata dia, uji klinis tidak sampai tahun depan.
"Insyaallah tidak sampai tahun depan," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021