Sebanyak 40 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Tulungagung, Jawa Timur diduga telah terpapar bakteri tuberculosis yang merebak di lingkungan isolasi sosial tersebut.
"Status mereka sementara masih suspect atau terduga, berdasar sampel dahak yang kami lakukan terhadap 600 warga binaan di LP Tulungagung," kata Kasi P2P Dinas Kesehatan Tulungagung Muhroji di Tulungagung, Jumat.
Dijelaskan, kegiatan tracing dilakukan dengan mengambil sampel dahak seluruh warga binaan.
Hasilnya, berdasar tes cepat ditemukan indikasi TB pada 40 dari 600 warga binaan.
Mereka ini diketahui suspek dari skrining awal, kemudian diambil sampel dahaknya untuk kita uji lab-kan," jelasnya.
Hasil uji laboratorium sampel dahak itu secara resmi akan diketahui 3-4 hari ke depan.
Muhroji menyebut, ketika nanti yang bersangkutan dipastikan positif TB, pihaknya memilih akan melakukan pelacakan lanjutan, bekerja sama dengan pihak Kesehatan yang ada di dalam LP dan Puskesmas Kedungwaru.
"Pasti akan ada tindakan lanjutan untuk yang positif ini, mulai dari ditempatkan di sel yang sudah disediakan hingga diberikan obat rutin oleh tim kesehatan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Status mereka sementara masih suspect atau terduga, berdasar sampel dahak yang kami lakukan terhadap 600 warga binaan di LP Tulungagung," kata Kasi P2P Dinas Kesehatan Tulungagung Muhroji di Tulungagung, Jumat.
Dijelaskan, kegiatan tracing dilakukan dengan mengambil sampel dahak seluruh warga binaan.
Hasilnya, berdasar tes cepat ditemukan indikasi TB pada 40 dari 600 warga binaan.
Mereka ini diketahui suspek dari skrining awal, kemudian diambil sampel dahaknya untuk kita uji lab-kan," jelasnya.
Hasil uji laboratorium sampel dahak itu secara resmi akan diketahui 3-4 hari ke depan.
Muhroji menyebut, ketika nanti yang bersangkutan dipastikan positif TB, pihaknya memilih akan melakukan pelacakan lanjutan, bekerja sama dengan pihak Kesehatan yang ada di dalam LP dan Puskesmas Kedungwaru.
"Pasti akan ada tindakan lanjutan untuk yang positif ini, mulai dari ditempatkan di sel yang sudah disediakan hingga diberikan obat rutin oleh tim kesehatan," katanya.
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021