Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, tarus melakukan pendataan dan menyalurkan bantuan sosial tunai kepada pedagang kaki lima yang terdampak langsung penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) akibat pandemi COVID-19.

Bupati Situbondo Karna Suswandi bersama dengan Wakil Bupati Khoirani, pada Jumat (20/8) malam, turun langsung menemui satu persatu pedagang kaki lima di kawasan alun-alun Kecamatan Besuki, sembari menyerahkan bansos tunai Rp300.000.

"Bansos tunai dari pemerintah daerah ini untuk PKL yang tidak terdata sebagai penerima Bansos Tunai Kemensos," kata Bung Karna, sapaan bupati, di Situbondo, Sabtu.

Ia mengaku sengaja blusukan menemui PKL di kawasan alun-alun itu untuk mendengarkan langsung keluhan para PKL selama penerapan PPKM, karena mayoritas mereka mengeluh menurunnya omzet dagangannya.

"Bantuan sosial tunai Rp300.000 ini tentu sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap PKL terdampak penerapan PPKM level 4 maupun PPKM level 3," tuturnya.

Bung Karna menargetkan penerima yang akan mendapatkan bansos tunai sebanyak 6.430 pelaku usaha kecil. Diharapkan semua pelaku usaha kecil di Situbondo bisa terakomodasi dalam bansos uang tunai maupun skema bansos lainnya.

"Pemerintah daerah akan terus berupaya memberikan bantuan kepada masyarakat dan pelaku usaha mikro, khususnya mereka yang terdampak langsung pandemi," tuturnya.

Kendati jumlah bantuan uang tunai tidak seberapa dan anggarannya bersumber dari pos belanja tidak terduga, Bupati Karna Suswandi berharap bantuan itu dapat mengurangi beban pelaku usaha kecil.

"Bantuan yang diberikan memang tak bisa mengganti seluruh penurunan omzet pedagang akibat penerapan PPKM. Bantuan tersebut sebatas untuk meringankan beban para PKL. Selain itu, ada juga berbagai bantuan paket sembako dari institusi TNI/Polri maupun dana CSR perusahaan," paparnya.

Bupati Karna Suswandi menambahkan, penyaluran bansos tunai pada malam hari ini dilakukan juga sekaligus memantau penerapan PPKM di wilayah barat Situbondo.

"Kebijakan PPKM ini memang memiliki dampak. Namun ini ikhtiar memutus mata rantai penyebaran COVID-19 untuk kebaikan kita bersama. Tadi saat bertemu PKL saya sampaikan agar tetap disiplin prokes dan mematuhi PPKM," tuturnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021