Tiga orang pekerja migran Indonesia yang dijemput petugas dari Kediri, Jawa Timur, langsung dibawa ke tempat isolasi terpusat setelah hasil tes usap yang dilakukan petugas medis setempat menunjukkan bahwa mereka positif terkonfirmasi positif COVID-19.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri Hindun Munawaroh mengemukakan, pekerja migran tersebut awalnya ditempatkan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP ) Kelas 1 Surabaya.
"Penjemputan itu dilakukan karena hasil swab petugas KKP, mereka dinyatakan negatif COVID-19. Jika swab tes yang dilakukan KKP hasilnya positif, mereka tidak diperbolehkan dijemput, sebab harus dikarantina di RS Indrapura Surabaya dahulu," kata Hindun di Kediri, Minggu.
Ketiga orang pekerja migran yang dijemput BPBD Kota Kediri tersebut, antara lain Winarsih, warga Kelurahan Burengan, Sakti Basu Putra, warga Kelurahan Pakunden dan Siti Mustafidah, warga Kelurahan Bujel, Kota Kediri.
Setelah dijemput petugas dari Kota Kediri, mereka diisolasi di kelurahan sesuai dengan alamat KTP mereka. Sesuai dengan jadwal, mereka diisolasi di kantor kelurahan selama lima hari. Di hari ketiga saat isolasi, mereka kembali menjalani tes usap. Namun, ternyata tiga pekerja migran tersebut justru positif COVID-19.
"Sebelum mereka pulang ke rumah masing-masing, kami swab lagi untuk memastikan mereka terpapar atau tidak. Ternyata hasil tes berkata lain. Mereka dinyatakan positif COVID-19," ujar Hindun.
Untuk saat ini, pekerja migran yang dinyatakan positif COVID-19 tersebut dipindahkan ke tempat isolasi terpusat di gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Jalan Himalaya, Kota Kediri. Mereka akan menjalani isolasi hingga 10 hari ke depan.
Terkait dengan petugas yang menjemput pekerja migran asal Kediri tersebut juga sudah dilakukan tes usap dengan hasil negatif COVID-19.
"Di sana (BLK) ketiga pekerja migran ini akan diisolasi selama 10 hari sampai dikatakan negatif dan juga sebagai antisipasi kita untuk menekan penyebaran COVID-19. Kita tahu saat ini penyebarannya sangat cepat di mana saja. Dan dari tim yang menangani PMI kemarin juga sudah saya lakukan swab test. Alhamdulillah semua negatif," kata dia.
Di Kota Kediri, hingga kini sudah 43 orang pekerja migran yang dijemput dan sudah tiba di Kediri. Mereka tetap menjalani prosedur untuk isolasi, demi mengantisipasi penyebaran COVID-19.
Hingga Sabtu (10/7) di Kota Kediri terdapat 1.734 orang yang telah terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 165 orang yang masih dirawat, 1.385 orang telah sembuh dan 184 orang yang telah meninggal dunia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri Hindun Munawaroh mengemukakan, pekerja migran tersebut awalnya ditempatkan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP ) Kelas 1 Surabaya.
"Penjemputan itu dilakukan karena hasil swab petugas KKP, mereka dinyatakan negatif COVID-19. Jika swab tes yang dilakukan KKP hasilnya positif, mereka tidak diperbolehkan dijemput, sebab harus dikarantina di RS Indrapura Surabaya dahulu," kata Hindun di Kediri, Minggu.
Ketiga orang pekerja migran yang dijemput BPBD Kota Kediri tersebut, antara lain Winarsih, warga Kelurahan Burengan, Sakti Basu Putra, warga Kelurahan Pakunden dan Siti Mustafidah, warga Kelurahan Bujel, Kota Kediri.
Setelah dijemput petugas dari Kota Kediri, mereka diisolasi di kelurahan sesuai dengan alamat KTP mereka. Sesuai dengan jadwal, mereka diisolasi di kantor kelurahan selama lima hari. Di hari ketiga saat isolasi, mereka kembali menjalani tes usap. Namun, ternyata tiga pekerja migran tersebut justru positif COVID-19.
"Sebelum mereka pulang ke rumah masing-masing, kami swab lagi untuk memastikan mereka terpapar atau tidak. Ternyata hasil tes berkata lain. Mereka dinyatakan positif COVID-19," ujar Hindun.
Untuk saat ini, pekerja migran yang dinyatakan positif COVID-19 tersebut dipindahkan ke tempat isolasi terpusat di gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Jalan Himalaya, Kota Kediri. Mereka akan menjalani isolasi hingga 10 hari ke depan.
Terkait dengan petugas yang menjemput pekerja migran asal Kediri tersebut juga sudah dilakukan tes usap dengan hasil negatif COVID-19.
"Di sana (BLK) ketiga pekerja migran ini akan diisolasi selama 10 hari sampai dikatakan negatif dan juga sebagai antisipasi kita untuk menekan penyebaran COVID-19. Kita tahu saat ini penyebarannya sangat cepat di mana saja. Dan dari tim yang menangani PMI kemarin juga sudah saya lakukan swab test. Alhamdulillah semua negatif," kata dia.
Di Kota Kediri, hingga kini sudah 43 orang pekerja migran yang dijemput dan sudah tiba di Kediri. Mereka tetap menjalani prosedur untuk isolasi, demi mengantisipasi penyebaran COVID-19.
Hingga Sabtu (10/7) di Kota Kediri terdapat 1.734 orang yang telah terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 165 orang yang masih dirawat, 1.385 orang telah sembuh dan 184 orang yang telah meninggal dunia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021