Pengamat sekaligus pengajar di Universitas Hayam Wuruk Perbanas Surabaya Hariadi Yutanto mengemukakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi perlu segera merancang standar pembelajaran hybrid learning atau pola pembelajaran gabungan tatap muka dan daring.

"Sebab, beberapa negara sudah melakukan hal itu, karena hybrid learning merupakan model pembelajaran ketika para murid menjalankan kelas pembelajaran sebagian dilakukan secara tatap muka, sedangkan sebagian lagi dilakukan secara daring dalam satu waktu yang sama," kata Hariadi dalam keterangan persnya di Surabaya, Selasa.

Hariadi yang juga menjabat kepala bagian ICT itu menyebut kementerian pendidikan Korea Selatan telah membentuk komunitas guru aktif, yakni para guru dapat bertukar ide, wawasan, masukan, serta contoh untuk implementasi metode pembelajaran jarak jauh.

Sedangkan kementerian pendidikan Amerika Serikat juga memberikan standar nasional untuk pembelajaran campuran, jarak jauh dan tatap muka, yang dapat diakses oleh banyak guru secara umum. 

"Seharusnya Indonesia juga sudah merancang strategi serupa yang dikembangkan sebagai bentuk bimbingan untuk diimplementasikan oleh para pengajar Indonesia yang masih kesulitan dalam menyusun berbagai program pembelajaran pada metode hybrid learning ini," kata Hariadi.

Ia mengatakan pandemi COVID-19 yang telah menyerang seluruh dunia membuat semua harus lebih banyak memiliki inovasi sebagai bentuk solusi, karena seluruh kegiatan yang biasa dilakukan secara normal, harus dilakukan secara daring. 

"Hybrid learning ini juga telah diputuskan di Indonesia oleh empat menteri sehubungan dengan keluarnya pernyataan ini di website Kemendikbud pada 3 Desember 2020," katanya.

Meskipun begitu, banyak para pengajar Indonesia yang masih belum mengetahui metode pembelajaran ini, karena sudah terbiasa dengan metode pembelajaran konvensional yang tidak membutuhkan media teknologi. 

Untuk itu, perlunya standar dan wawasan luas bagi para pengajar Indonesia agar banyak memiliki inovasi metode pembelajaran yang menyesuaikan keadaan pandemi saat ini, salah satunya hybrid learning.

"Pengajar saat ini harus selalu berada di depan perangkat teknologi untuk proses kegiatan belajar mengajar, tetapi instruksi kegiatan belajar mengajar yang diberikan kepada peserta didik dapat dilakukan secara tatap muka," katanya.

 

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021