Pekerja migran asal Kabupaten Pamekasan yang telah tiba kembali ke daerah itu hingga 14 Mei 2021 mencapai 667 orang, kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTS-Naker) Pemkab Pamekasan, Supriyanto.
"Jumlah 667 orang pekerja migran ini termasuk tujuh orang yang tiba malam ini," katanya di Pamekasan, Jumat malam.
Para pekerja migran yang datang kembali ke Pamekasan itu bekerja di sejumlah negara, seperti Malaysia dan Singapura. Mereka pulang ke Pamekasan secara mandiri, bukan karena dideportase.
"Sebelum sampai ke rumahnya, mereka menjalani dua kali karantina, yakni di Surabaya dan di Pamekasan," katanya.
Karantina di Surabaya dilakukan di Asrma Haji Sukolilo, selama dua hari, sedangkan di Pamekasan di gedung Islamic Centre dan Home Stay Asri selama tiga hari.
"Mereka akan diperbolehkan pulang ke rumahnya, setelah hasil tes antigen dari Satgas COVID-19 telah keluar dan dinyatakan negatif dari COVID-19," kata Supri.
Apabila ada yang positif, maka akan dilakukan isolasi di RSUD Pamekasan.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 Pemprov Jatim, Pamekasan termasuk kabupaten dengan jumlah penderita COVID-19 terbanyak ketiga di Pulau Madura, setelah Kabupaten Sumenep, dan Kabupaten Bangkalan.
Hingga13 Mei 2021, jumlah warga Pamekasan yang terpapar COVID-19 terdata sebanyak 1.164 orang, dengan jumlah pasien sembuh 1.070 orang dan yang meninggal dunia 90 orang, dengan jumlah kasus aktif empat orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Jumlah 667 orang pekerja migran ini termasuk tujuh orang yang tiba malam ini," katanya di Pamekasan, Jumat malam.
Para pekerja migran yang datang kembali ke Pamekasan itu bekerja di sejumlah negara, seperti Malaysia dan Singapura. Mereka pulang ke Pamekasan secara mandiri, bukan karena dideportase.
"Sebelum sampai ke rumahnya, mereka menjalani dua kali karantina, yakni di Surabaya dan di Pamekasan," katanya.
Karantina di Surabaya dilakukan di Asrma Haji Sukolilo, selama dua hari, sedangkan di Pamekasan di gedung Islamic Centre dan Home Stay Asri selama tiga hari.
"Mereka akan diperbolehkan pulang ke rumahnya, setelah hasil tes antigen dari Satgas COVID-19 telah keluar dan dinyatakan negatif dari COVID-19," kata Supri.
Apabila ada yang positif, maka akan dilakukan isolasi di RSUD Pamekasan.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 Pemprov Jatim, Pamekasan termasuk kabupaten dengan jumlah penderita COVID-19 terbanyak ketiga di Pulau Madura, setelah Kabupaten Sumenep, dan Kabupaten Bangkalan.
Hingga13 Mei 2021, jumlah warga Pamekasan yang terpapar COVID-19 terdata sebanyak 1.164 orang, dengan jumlah pasien sembuh 1.070 orang dan yang meninggal dunia 90 orang, dengan jumlah kasus aktif empat orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021