Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani memaklumi wali murid yang masih menolak anaknya ikut sekolah atau pembelajaran tatap muka (PTM) yang telah dimulai di wilayah itu, sebab dirinya tidak bisa memaksakan keputusan tersebut.
"Kami maklum, sebagian wali murid masih was-was dan khawatir. Kami tidak bisa memaksakan, serta memberikan kebebasan, kalau wali murid sudah siap," kata Gus Yani, panggilan akrab Fandi Akhmad Yani, di Gresik, Senin.
Yani saat meninjau pelaksanaan PTM mengakui, tidak semua siswa bisa mengikuti PTM yang telah dimulai pemkab setempat, seperti di SMP Negeri 4 Gresik Jalan Proklamasi Sidokumpul, yang hanya ada tiga siswa masuk dari 286 siswa.
Meskipun demikian, ada juga sekolah yang melaksanakan PTM diikuti hampir semua siswa, seperti di SMP Negeri 2 Gresik Jalan KH Kholil Pekelingan Kecamatan Gresik, yakni sebanyak 250 siswa ikut semua dalam PTM.
Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Gresik Jupri mengatakan dari 254 siswa, yang masuk ada 250, hanya empat yang tidak masuk mengikuti ujian akhir sekolah selama seminggu ini.
“Keempat itu ada yang khawatir, ada yang sakit, takut dan tidak boleh orang tua,” ujar Jupri.
Sementara itu pelaksanaan PTM di Gresik dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan, dan pihak sekolah memfasilitasi penutup wajah plastik atau face shield bagi siswa yang hendak masuk sekolah, serta wajib memakai masker.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Mahin mengatakan, pelaksanaan PTM minggu ini hanya diperuntukkan kelas 9 yang telah memasuki masa ujian akhir sekolah, sedangkan untuk kelas 7 dan 8 akan mengikuti PTM, Senin (26/4) depan.
Ia menyebut, setelah pelaksanaan PTM akan dilakukan rapat bersama bersama forkopimda serta lembaga pendidikan, mulai dari wali murid, komite diajak untuk rapat musyawarah serta melakukan evaluasi.
"Dari hasil pantauan kami beserta rombongan Pemkab Gresik, secara umum PTM berjalan lancar, meski tidak semua siswa hadir," kata Mahin, menjelaskan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021