Sekitar 55 wartawan dan karyawan media di Kota Madiun, Jawa Timur, menjalani vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Tawangrejo yang difasilitasi Dinas Kesehatan Kota Madiun sebagai upaya menghindari paparan virus corona.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Madiun Siswowidodo di Madiun, Rabu, menyatakan apresiasinya kepada Pemkot Madiun yang memfasilitasi vaksinasi bagi puluhan jurnalis mengingat profesi tersebut rawan tertular COVID-19.
"Vaksin COVID-19 sangat penting bagi wartawan. Sebab, kerja wartawan itu hampir setiap hari bertemu dengan banyak orang yang kita tidak tahu riwayatnya habis dari mana atau bertemu dengan siapa. Jadi sangat berisiko tertular COVID-19," katanya.
Ia menyatakan dengan telah divaksin COVID-19, para wartawan dalam menjalankan tugasnya akan menjadi lebih tenang.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Madiun Denik Wuryani mengatakan vaksin COVID-19 tahap kedua kali ini diperuntukkan bagi petugas pelayan publik.
Terutama, kata dia, diberikan kepada 21 orang tim semprot (disinfektan) asrama haji dan 12 orang tim pemakaman (relawan BPBD dan PMI) yang memang memiliki risiko tinggi terhadap penularan virus.
"Vaksinasi tahap dua dimulai hari ini (Rabu) secara bertahap. Kita tidak ada seremonial, langsung dihubungi dan siap untuk divaksin," kata Denik.
Selain itu, vaksin COVID-19 pada termin pertama tahap dua ini juga untuk anggota TNI, Polri, Satpol PP, ASN, anggota DPRD, guru, tokoh agama, dan wartawan.
Adapun, vaksinasi akan dilakukan di 13 fasilitas pelayanan kesehatan yang telah ditunjuk di Kota Madiun. Yakni, enam puskesmas dan tujuh rumah sakit.
Dengan divaksin diharapkan semua petugas pelayan publik bisa memberikan pelayanan dengan tenang. Pihaknya juga mengingatkan, meski telah divaksin, para penerima vaksin diminta tetap menerapkan protokol kesehatan, demikian Denik Wuryani.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Madiun Siswowidodo di Madiun, Rabu, menyatakan apresiasinya kepada Pemkot Madiun yang memfasilitasi vaksinasi bagi puluhan jurnalis mengingat profesi tersebut rawan tertular COVID-19.
"Vaksin COVID-19 sangat penting bagi wartawan. Sebab, kerja wartawan itu hampir setiap hari bertemu dengan banyak orang yang kita tidak tahu riwayatnya habis dari mana atau bertemu dengan siapa. Jadi sangat berisiko tertular COVID-19," katanya.
Ia menyatakan dengan telah divaksin COVID-19, para wartawan dalam menjalankan tugasnya akan menjadi lebih tenang.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Madiun Denik Wuryani mengatakan vaksin COVID-19 tahap kedua kali ini diperuntukkan bagi petugas pelayan publik.
Terutama, kata dia, diberikan kepada 21 orang tim semprot (disinfektan) asrama haji dan 12 orang tim pemakaman (relawan BPBD dan PMI) yang memang memiliki risiko tinggi terhadap penularan virus.
"Vaksinasi tahap dua dimulai hari ini (Rabu) secara bertahap. Kita tidak ada seremonial, langsung dihubungi dan siap untuk divaksin," kata Denik.
Selain itu, vaksin COVID-19 pada termin pertama tahap dua ini juga untuk anggota TNI, Polri, Satpol PP, ASN, anggota DPRD, guru, tokoh agama, dan wartawan.
Adapun, vaksinasi akan dilakukan di 13 fasilitas pelayanan kesehatan yang telah ditunjuk di Kota Madiun. Yakni, enam puskesmas dan tujuh rumah sakit.
Dengan divaksin diharapkan semua petugas pelayan publik bisa memberikan pelayanan dengan tenang. Pihaknya juga mengingatkan, meski telah divaksin, para penerima vaksin diminta tetap menerapkan protokol kesehatan, demikian Denik Wuryani.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021