Sebanyak lima desa di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menjadi percontohan program 1.000 desa sapi yang digagas oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan).

"Program itu dilakukan di lima kelompok yang ada di lima desa di Kecamatan Lumbang yakni Desa Lumbang, Purut, Wonogoro, Negororejo dan Desa Sapih," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Probolinggo Yahyadi di Probolinggo, Senin.

Menurutnya, Pemkab Probolinggo melalui DPKH siap mewujudkan program 1.000 desa sapi Kementan dalam rangka menggenjot produktivitas sapi di tengah pandemi COVID-19.

"Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu dari lima daerah di lima provinsi yang ditetapkan oleh Kementan sebagai pilot project yang bertujuan untuk mendorong produktivitas dan kesejahteraan peternak," tuturnya.

Ia mengatakan para peternak yang ada di lima desa di Kecamatan Lumbang itu sudah mendapatkan pelatihan karena jika mengacu pada prosedur tetap yang ada, maka pada 15 Nopember 2020 semua kandangnya sudah harus siap karena sapinya akan masuk ke kandang.

"Sampai saat ini para kelompok tani bekerja keras dalam hal pembuatan kandang karena ada stimulan dari Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan," katanya.

Yahyadi menjelaskan program 1.000 desa sapi di Kabupaten Probolinggo merupakan tahap awal, sehingga hal itu merupakan proyek percontohan di mana nanti 1.000 sapi akan diserahkan kepada kelompok tani di lima desa di Kecamatan Lumbang.

"Masing-masing desa akan mendapatkan 200 sapi, terdiri dari 100 sapi pembibitan dan 100 sapi penggemukan," ujarnya.

Kewajiban dari kelompok penerima bantuan program 1.000 desa sapi adalah memelihara sapi sebanyak 200 ekor tersebut. Untuk 100 ekor penggemukan, saat sapi baru masuk ditimbang dahulu dan setelah enam bulan dijual ditimbang lagi.

"Kelebihannya dijadikan sebagai biayanya dan untuk penambahan sapinya diambilkan dari hasil timbangan awal untuk dibelanjakan lagi," katanya.

Demikian pula dengan 100 ekor pembibitan, lanjut dia, nantinya setelah 1 tahun sudah bisa beranak, maka anak itu dipelihara dulu dengan hasil penggemukan dan kalau sudah layak untuk digulirkan maka digulirkan di sekitarnya.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020