Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar dan PKK Kota Kediri berbagi tips agar orang tua dan anak tetap bersemangat saat mengikuti kelas daring yang disampaikannya dalam seminar daring.

Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana mengemukakan kegiatan seminar daring tersebut sengaja digelar sebagai upaya dapat menumbuhkan kembali semangat para orang tua yang harus mendampingi anak pembelajaran jarak jauh selama pandemi COVID-19 ini.

"Kita saja capek apalagi anak-anak, kadang malah suka ke bolak-balik begitu. Kita sudah capek dan tidak memikirkan anaknya, sehingga acara tadi benar-benar membuka wacana sebagai orang tua itu memang harus banyak koreksi diri, harus banyak berkaca dalam mendampingi anak-anak kita," kata Bunda Fey, sapaan akrabnya di Kediri, Selasa.

Bunda Fey juga mengingatkan sebagai orang tua memang dituntut untuk kreatif. Selain itu, orang tua juga harus mengubah cara pandang karena orang tua sering keliru memosisikan anaknya. Selanjutnya, orang tua tidak boleh menetapkan target yang tinggi kepada anak-anaknya.

"Yang terlalu tinggi yang sifatnya sangat-sangat akademis ternyata itu malah justru keliru. Nah itu kita jadi tahu dan segera koreksi diri ya, sehingga tercipta anak-anak kreatif, anak-anak yang memiliki tumbuh kembang baik, bahagia, karena anak berkualitas itu ternyata memang benar-benar dimulai dari rumah bukan dari mana-mana," kata Bunda Fey.

PKK Kota Kediri mengadakan seminar daring parenting tentang "Tips agar orang tua dan anak bersemangat mengikuti kelas daring". Acara ini diikuti oleh 50 peserta lewat zoom meeting.

Narasumber dalam acara ini merupakan Co Founder Sekolah Montessori Rumah Krucil, trainer filosofi montessori Indonesia, penulis buku Jatuh Hati pada Montessori dan juga praktisi pendidikan anak usia dini yaitu Vidya Dwina Pramita.

Pada seminar daring tersebut, ada beberapa hal yang dijelaskan oleh narasumber mengenai pembelajaran jarak jauh (PJJ), penyebab PJJ membuat orang tua dan anak stres, solusi yang bisa dilakukan oleh para orang tua agar anak tidak stres saat PJJ, lalu orang tua juga harus bisa mengelola emosinya dan setelah pandemi akan tumbuh generasi unggul.

Vidya mengatakan di situasi pandemi seperti sekarang ini tidak mudah bagi anak karena harus melakukan pembelajaran jarak jauh, apalagi anak yang masih berusia 6 tahun pertama, karena anak di usia itu peka terhadap keteraturan.

Hal yang bisa dilakukan oleh orang tua dengan membuat jadwal untuk anak seperti membiasakan bangun pagi, bergerak untuk beraktivitas, ajari anak untuk mempersiapkan sejak malam, siapkan ruang/ tempat khusus bagi anak karena konsentrasi anak rentan berubah, anak harus dalam kondisi perut terisi dan tidur yang cukup, batasi waktu menatap layar dan jaga suasana belajar anak agar tetap menyenangkan.

Saat ini, Fokus utamanya bukan capaian akademik seorang anak tetapi seberapa kuat orang tua dengan anak.

Vidya juga berpesan kepada orang tua agar selalu berhati-hati dalam berucap dan berujar di depan anak, jangan sampai anak merasa beban dan selalu ciptakan lingkungan keluarga yang menyenangkan.

"Mari kita tumbuhkan kesadaran, yang paling penting dalam pengasuhan anak adalah momen dewasa yang bersedia untuk belajar. Jadi bukan anak-anak yang harus mengerti kita, tapi orang tua yang harus banyak belajar. Karena tidak mungkin pengasuhan berjalan dengan baik tanpa ilmu," kata dia.

Ia melanjutkan, untuk itu perlu adanya ilmu, pengetahuan, dan teman seperjalanan yang menyenangkan.

"Dan semoga PKK Kota Kediri bisa menjadi teman seperjalanan bagi orang tua sehingga bisa membuat rumah-rumah di Kota Kediri ini minim stres karena dari rumah yang bahagia dan minim stres nanti akan tumbuh orang-orang menyenangkan dan orang-orang yang kreatif," kata Vidya.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020