Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Kantor Wilayah Jawa Timur terus menggenjot pengumpulan data rekening peserta penerima upah menyusul rencana pemerintah akan memberikan subsidi gaji sebesar Rp600 ribu perbulan.

Deputi Direktur BPJAMSOSTEK Kanwil Jatim Dodo Suharto di Sidoarjo, Jumat mengatakan pemberian subsidi itu dengan ketentuan peserta yang masih aktif, dengan upah di bawah Rp5 juta perbulan berdasarkan data upah yang dilaporkan selama ini.

"Kami terus melakukan update rekening untuk memasukkan nama bank, nama rekening melalui aplikasi kami. Jadi, semua data akan diskrining lagi dan mereka sudah bekerja sama dengan perbankan. Jadi tidak akan dobel data nantinya," katanya

Ia mengatakan program ini juga bagian strategi untuk mengetahui perusahaan-perusahaan yang menunggak dalam membayarkan iuran.

"Saat-saat inilah manfaat kami. Jadi, tolong perusahaan mendaftarkan pegawainya karena Ini saat yang tepat," ucapnya.

Menurutnya, penugasan baru dari pemerintah ini, skema bantuan subsidi gaji ada empat kriteria yakni peserta aktif, upah yang dilaporkan di bawah Rp5 juta, fokus kepada penerima upah (tidak termasuk BPU dan Jakon) serta noninstansi pemerintah dan BUMN.

"Kami selalu melaporkan kepada Disnakertrans Jatim terkait jumlah rekening dari pekerja. Saya setiap pagi melaporkan ke Pak Kadisnaker Jatim terkait jumlah rekening. Perhari ini ada 1.295.870 tenaga kerja di Jatim," ujarnya.

Pada kesempatan sama, Kepala Disnakertrans Jatim Himawan Estu Bagijo menjelaskan bahwa pihaknya pun telah melaporkan ke Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa setelah mendapatkan laporan dari BPJAMSOSTEK Jatim.

"Dengan adanya fresh money ini untuk penguatan ekonomi di Jawa Timur. Kami juga berkoordinasi dengan Bank untuk mempermudah prosesnya. Kami berharap ini bisa terus berjalan. Nanti bulan September ini bisa masuk ke rekening pekerja sebesar Rp1,2 juta terhitung sejak Agustus," katanya.

Kalau program ini sukses, kata Himawan, di bulan Desember fresh money beredar di Jatim akan menimbulkan ekonomi baru di masyarakat Jatim.

"Ini tidak satu rupiah pun dipotong oleh bank. Ini perintah langsung dari pusat. Mudah-mudahan ini stimulan ekonomi," imbuhnya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020