Jumlah karyawan pabrik pengolahan kayu PT Kutai Timber Indonesia (KTI) di Kota Probolinggo yang terkonfirmasi positif terpapar virus corona atau COVID-19 bertambah 11 orang berdasarkan data Gugus Tugas Kewaspadaan COVID-19 Kota Probolinggo yang dirilis dalam konferensi video di Kota Probolinggo, Jawa Timur, Rabu petang.

"Hari ini ada tambahan 13 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan 11 orang di antaranya hasil tracing karyawan PT KTI dan dua orang lainnya klaster umum," kata Juru bicara Gugus Tugas COVID-19 Kota Probolinggo, Jatim dr Abraar HS Kuddah di kota setempat.

Baca juga: Delapan tenaga kesehatan di Kota Probolinggo sembuh dari COVID-19

Sebelumnya sembilan karyawan pabrik PT Kutai Timber Indonesia terpapar virus corona dan satu di antaranya meninggal dunia, sehingga pabrik pengolahan kayu di Pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo itu ditutup sementara hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

"Untuk tracing dari PT KTI masih menunggu Dinas Kesehatan Kota Probolinggo. Kalau jumlahnya yang terpapar virus corona semakin banyak, tracing-nya akan semakin masif," tuturnya.

Baca juga: Ada tambahan 24 kasus baru corona di Kota Probolinggo

Ia menjelaskan total pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Probolinggo hingga 15 Juli 2020 tercatat sebanyak 148 orang, dengan rincian yang masih dirawat di Kota Probolinggo sebanyak 76 orang, satu orang dirawat di Surabaya, satu orang dirawat di Kabupaten Situbondo.

"Dari 148 pasien yang positif COVID-19, sebanyak 65 orang dinyatakan sembuh setelah dua kali hasil tes usapnya negatif dan lima orang yang meninggal dunia," katanya.

Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Kota Probolinggo tambah 16 orang

Sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Kota Probolinggo sebanyak 62 orang dan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 402 orang, sehingga tim Gugus Tugas COVID-19 terus melakukan pemantauan terhadap pasien tersebut.

"Untuk pasien yang positif COVID-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG) dan bergejala ringan cukup melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari dengan pemantauan dari petugas kesehatan secara ketat," ujarnya.

Abraar mengatakan untuk pasien yang bergejala sakit sedang dan berat akan dirawat di ruang isolasi rumah sakit rujukan COVID-19, sehingga mendapat perawatan secara intensif.

"Saya imbau masyarakat untuk patuh dan disiplin untuk menerapkan protokol kesehatan, sehingga penyebaran virus Corona dapat ditekan khususnya di Kota Probolinggo," katanya.
 

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020