Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Probolinggo merilis tambahan 24 kasus baru warga yang positif terpapar virus corona melalui akun resmi Pemerintah Kota Probolinggo, Jawa Timur, pada Rabu petang.
Penambahan kasus positif COVID-19 di Kota Probolinggo meningkat tajam selama beberapa hari terakhir setelah pada Senin (6/7) juga tercatat ada tambahan 31 kasus baru dan pada Rabu tercatat ada tambahan 24 kasus positif lagi.
"Jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 semakin meningkat karena pemerintah setempat melakukan tes cepat dan tes usap secara masif di Kota Probolinggo," kata Wakil Satgas Percepatan Penanganan COVID 19 Kota Probolinggo yang juga Wakil Wali Kota Mochammad Soufis Subri dalam rilis yang diterima ANTARA, Rabu malam.
Pada Rabu ini tercatat tambahan konfirmasi positif baru sebanyak 24 orang dengan rincian dari Kelurahan Jati sebanyak 5 orang, Kanigaran (4), Mayangan (4), Tisnonegaran (1), Jrebeng Wetan (1), Sukabumi (6), Wiroborang (1), Jrebeng Lor (1), dan Sumber Taman (1).
"Dengan tambahan jumlah pasien positif COVID-19 sebanyak 24 orang sehingga total pasien terkonfirmasi positif di Kota Probolinggo mencapai 130 orang," tuturnya.
Pasien positif COVID-19 yang menjalani perawatan sebanyak 81 orang dengan rincian pasien yang dirawat di RSUD dr Mohamad Saleh 44 orang, sisanya di safe house yang diawasi ketat oleh tenaga kesehatan, kemudian dirawat di Surabaya tiga orang, sembuh 46 orang dan meninggal dunia tiga orang.
Kemudian jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 393 orang dan yang masih dalam pemantauan 26 orang, sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 48 orang dan yang masih dalam pengawasan 6 orang, serta yang meninggal 8 orang.
Menanggapi meningkat tajam pasien terkonfirmasi positif di Kota Probolinggo, Subri mengatakan perlu kebersamaan, keseriusan dan ketegasan dari seluruh stakeholder untuk memutus penyebaran virus Corona.
"Tiga pilar yaitu pemerintah kota, TNI dan Polri, juga masyarakat harus menyadari bahwa saat ini secara faktual COVID-19 di seluruh dunia, khususnya di Kota Probolinggo memang mengalami peningkatan secara tajam," ujarnya.
Sementara itu, PT Kutai Timber Indonesia (KTI) Probolinggo terpaksa menutup pabrik dan meliburkan ribuan karyawannya sejak Selasa (7/7) setelah delapan karyawannya terkonfirmasi positif COVID-19.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Penambahan kasus positif COVID-19 di Kota Probolinggo meningkat tajam selama beberapa hari terakhir setelah pada Senin (6/7) juga tercatat ada tambahan 31 kasus baru dan pada Rabu tercatat ada tambahan 24 kasus positif lagi.
"Jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 semakin meningkat karena pemerintah setempat melakukan tes cepat dan tes usap secara masif di Kota Probolinggo," kata Wakil Satgas Percepatan Penanganan COVID 19 Kota Probolinggo yang juga Wakil Wali Kota Mochammad Soufis Subri dalam rilis yang diterima ANTARA, Rabu malam.
Pada Rabu ini tercatat tambahan konfirmasi positif baru sebanyak 24 orang dengan rincian dari Kelurahan Jati sebanyak 5 orang, Kanigaran (4), Mayangan (4), Tisnonegaran (1), Jrebeng Wetan (1), Sukabumi (6), Wiroborang (1), Jrebeng Lor (1), dan Sumber Taman (1).
"Dengan tambahan jumlah pasien positif COVID-19 sebanyak 24 orang sehingga total pasien terkonfirmasi positif di Kota Probolinggo mencapai 130 orang," tuturnya.
Pasien positif COVID-19 yang menjalani perawatan sebanyak 81 orang dengan rincian pasien yang dirawat di RSUD dr Mohamad Saleh 44 orang, sisanya di safe house yang diawasi ketat oleh tenaga kesehatan, kemudian dirawat di Surabaya tiga orang, sembuh 46 orang dan meninggal dunia tiga orang.
Kemudian jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 393 orang dan yang masih dalam pemantauan 26 orang, sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 48 orang dan yang masih dalam pengawasan 6 orang, serta yang meninggal 8 orang.
Menanggapi meningkat tajam pasien terkonfirmasi positif di Kota Probolinggo, Subri mengatakan perlu kebersamaan, keseriusan dan ketegasan dari seluruh stakeholder untuk memutus penyebaran virus Corona.
"Tiga pilar yaitu pemerintah kota, TNI dan Polri, juga masyarakat harus menyadari bahwa saat ini secara faktual COVID-19 di seluruh dunia, khususnya di Kota Probolinggo memang mengalami peningkatan secara tajam," ujarnya.
Sementara itu, PT Kutai Timber Indonesia (KTI) Probolinggo terpaksa menutup pabrik dan meliburkan ribuan karyawannya sejak Selasa (7/7) setelah delapan karyawannya terkonfirmasi positif COVID-19.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020